BPIP: Perlu Adanya Political Will Dari Semua Pihak Untuk Mengurai Benang Kusut Dilema Pekerja Migran

Yang menyedihkan banyak dari mereka bukan mendapat sejahtera yang diharapkan tetapi malah masuk ke lingkaran kejahatan seperti Human Traficcking, Perbudaan dan mafia Organ,  para pekerja Migran yang dalam keberadaannya  mengesampingkan sedikit  kedaulatan sebagai manusia merdeka  demi menghidupi keluarga  justru menjadi komoditas dan kehilangan harkat dan martabat sebagai Manusia  para pekerja migran tersebut menjadi sekedar angka dan komoditas bagi Para Sindikat dan Mafia Perdagangan Manusia, dan karenanya semua pihak yang terlibat dalam lingkaran yang mereduksi kemanusiaan tersebutlah yang harus mendapatkan sanksi yang berat.

Untuk Selanjutnya Perlu ada political will melaksanakan segala jenis regulasi yang telah dibuat terkait dinamika  Para  Pekerja Migran hingga kita tidak perlu kembali terlibat dalam pembicaraan remeh temeh yang membuang waktu, namun kita bersama sama dapat  melaksanakan segala Action Plan agar masalah terkait para pekerja Migran dapat segera diselesaikan.

Para stakeholder dan pembuat kebijakan hendaknya dapat menggalang kekuatan sosial dan masyarakat sehingga  upaya penghentian kejahatan terhadap pekerja migran ini dapat bergerak dan terlaksana dengan baik hingga dapat menjangkau dan membersihkan sudut tergelap masyarakat dimana segala jenis jaringan dan modus operandi kejahatan terhadap para pekerja Migran berada.

Untuk selanjutnya Staff Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo dalam Paparannya menyatakan bahwa Perlu ada political will dari semua pihak untuk dapat bersepakat dengan negara dengan berani membongkar sindikat perdagangan manusia.

Momentum perang Semesta menurut Doktor Komunikasi Politik ini dapat digunakan untuk bergerak bersama memberantas Para sindikat yakni  para cukong yang main mata dengan aparat nakal untuk memuluskan kejahatannya.

Negara dan Masyarakat sebenarnya sudah mengetahui pangkal masalah dari Kejahatan terhadap Pekerja Migran ini dan dengan regulasi dan kebijakan yang dimiliki pemerintah, kita sebenarnya mampu memberantas Jaringan kejahatan ini, namun seringkali para pihak dengan sengaja mengabaikan kenyataan ini karena menganggap fenomena Kejahatan terhadap pekerja migran ini adalah masalah yang kompleks dan bukan urusan mereka padahal dengan diam dan memalingkan pandangan, kita sama saja mengingkari kejahatan dan mengingkari kejahatan sesungguhnya melukai wajah Tuhan karena  tidak mencintai dan menjaga martabat sesama manusia ciptaan Tuhan .

Untuk Selanjutnya Staff Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila yang dikepalai oleh Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D. ini menyatakan bahwa semua Pihak yang terlibat dapat  bermusyawarah dan membuat keputusan untuk usaha memberantas mafia pekerja migran, dengan memberikan hukuman yang jelas dan aksi nyata dan menyeluruh seperti putus  sumber sumber keuangan pada cukong dan aparat nakal, sita asset mereka dan berikan hukuman seberat beratnya hingga menjadi  efek jera sebagai upaya  dalam memerangi kejahatan terhadap kemanusiaan ini

Menutup Paparannya dalam diskusi yang dihadiri oleh kurang lebih 300 orang para Stakeholders dari kementerian, lembaga dan unsur unsur kemasyarakatan seluruh Indonesia ini Benny Mengatakan bahwa perlu pendekatan yang lebih dari sekedar norma hukum, namun dengan norma kemanusiaan dan political will yang utuh dengan aksi nyata dari para stakeholder untuk menumpas semua mafia kejahatan terhadap para buruh migran, perlu politik propetis dimana para agamawan dengan  berani berkata dan menjaga para umatnya untuk tidak tergoda dan berani memerangi Para sindikat dan pelaku kejahatan terhadap pekerja Migran.

Sudah waktunya kita berani menyatakan bahwa hitam adalah hitam dan putih adalah putih hingga kita tidak lagi  melukai hati Tuhan dengan menginjak injak hak hak kemanusiaan para pekerja migran.

Komentar