JurnalPatroliNews Buleleng Ucapkan Dirgahayu 67 Tahun Hari Bhakti Radio – LPP RRI Singaraja

JurnalPatroliNews Buleleng – Bertepatan dengan Hari Jumat, tanggal 11 September 2021 besok merupakan Hari Radio – khususnya LPP RRI Singaraja.

Seperti diketahui, secara pribadi dan jurnalis sebagai Anggota Seumur Hidup PWI yang selama ini aktif di media online Jurnalpatrolinews Biro Buleleng, Made Tirthayasa menGucapkan Dirgahayu 67 Tahun Hari Radio, khususnya LPP RRI Singaraja dengan komitmen Sekali di Udara Tetap Di Udara.

Secara pribadi, awal saya pernah menjadi Penyiar maupun Reporter kisaran bulan Januari 1970 atas tawaran Kepsta (Kepala Studio) Sujadi Hardjolukito asal dari Kota Solo.

Kenapa? Karena disela-sela akhir pendidikan SMA Bhaktiyasa Singaraja, saya yang punya hobi menulis sastra puisi mengasuh acara Sastra Modern via Sanggar Embun Pagi RRI Sto. Singaraja, baik pembacaan puisi di setiap Sabtu sore maupun pembacaan cerpen di setiap hari Minggu pagi.
Lebih menarik lagi, adalah mengisi acara drama radio yang disiarkan setiap Selasa malam.
Bersama seniman budayawan Buleleng, di antaranya Gede Dharna (alm), Wayan Silur (alm), Nyoman Nada Daripada dan lainnya.

Karena kesiapan saya pribadi jadi Penyiar, juga diminta oleh Kepsta Sujadi jadi Reporter. Dampaknya? Tugas siang sebagai Reporter dan bahkan diberikan sarana sepeda gayung merk SimKing, sedangkan tugas sebagai Penyiar pada programa malam.

Serangkaian tugas jadi Penyiar maupun Reporter dengan status Tenaga Honorer yang setiap bulan dapat honor Rp300 ribu. Selain itu, bersama tenaga honorer lain mendapat perhatian khusus dari Departemen Penerangan (Deppen) RI (RRI dibawah Deppen). Maksudnya? Para tenaga honorer diberikan perhatian ujian dinas dengan pinjam tempat salah satu ruang kelas di SMPN 1 Singaraja. Karena, lokasi RRI dan SMPN 1 Singaraja berhadapan di Jalan Gajah Mada.

Ditengarai kesibukan sebagai Reporter dan Penyiar, ternyata dirundung KKN. Karena, adanya tenaga honorer wanita yang baru 3 bulan staf administrasi menerima Kartu PNS. Sementara saya pribadi bersama tenaga honorer lain yang sudah ikut ujian dinas tidak terima jenis surat edaran. Akibatnya? Saya pribadi kecewa berat dan langsung undurkan diri, tanggal 29 September 1976.

Kenangan Undur Diri:
Satu-satunya foto yang juga masih terposting di ruang tunggu keluarga. Merupakan akhir jadi Penyiar & Reporter RRI Sto Singaraja, Ketika Tugas Sebagai Penyiar di Studio RRI Saat Publikasikan Kegiatan Perpanitera III Gerakan Pramuka se-Indonesia (termasuk Pulau Irian Barat). Kisaran Kegiatan Pramuka Se-Nusantara Itu Tahun 1973/74 di wilayah Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Kabupaten, Buleleng Bali.

Saat itu, belum terbangunnya Lapangan Golf yang Keberadaannya Hingga Saat kini.
Sementara Saya Pribadi Sebagai Penyiar & Reporter Era Januari 1970 – Akhir September 1976. Kenangan Undur Diri dari RRI 29 September 1976 Dihibur oleh Jos Sudarso (almarhum) Dibonceng Spm Yamaha bebek ke Rumah Tempat Tinggal di Kota Malang, Jawa Timur. Dampaknya? Bertepatan pada Tanggal 01 Oktober 1976 Hadiri Upacara Kesaktian Pancasila di Lapangan Kota Malang.

Seperti diberitakan sebelumnya, bahwa peringatan Hari Radio ke-76 di lingkungan LPP RRI Singaraja, ditandai ketika pertengahan Agustus 2021 yang merupakan upacara pembukaan Hari Radio yang diikuti oleh seluruh angkasawan angkasawati RRI Singaraja di halaman kantor setempat.

Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan Hari Radio LPP RRI Singaraja Ida Ketut Parta, S.Sos sempat mengungkapkan, upacara pembukaan pelaksanaan Hari Radio ke-76 dilaksanakan lebih sederhana, didominasi kegiatan virtual, sehingga tidak melibatkan banyak orang, karena masih dalam situasi Pandemi Covid-19.

Ida Ketut Parta juga mengungkapkan, bahwa momentum Hari Radio ke-76 ini diharapkan bisa memacu semangat para angkasawan angkasawati RRI Singaraja untuk tetap berkarya.

Hal senada sempat diungkapkan oleh Kepala LPP RRI Singaraja Drs. Wardi, bahwa angkasawan angkasawati akan terus bekerja keras bersama-sama mewujudkan RRI sebagai lembaga publiK yang terpercaya, karena tantangan RRI saat ini bukan hanya bersaing dengan media atau lembaga penyiaran lain. Namun,melawan hoax yang saat ini marak terjadi.

ā€œKami ingin pada saatnya nanti mewujudkan RRI menjadi barometer, RRI menjadi acuan masyarakat dalam mendapatkan informasi di tengah hoax yang bertebaran di dunia maya,ā€ ungkapnya. (TiR).-

Komentar