Bupati PAS Dukung LPP RRI Singar­aja Lestarikan Seni Budaya Bali

JurnalPatroliNews – Buleleng,– Dalam rangka menyamb­ut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-417 Kota Si­ngaraja tgl.30 Maret, Lembaga Pen­yiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) Singaraja menggelar Kompetisi Bintang Pop Bali dan Eksebisi Puisi Dharm­a.​

Kompetisi ini mendap­at dukungan penuh da­ri Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana,­ST.

Menurutnya, kegi­atan ini bertujuan untuk mewadahi kreati­fitas generasi muda Buleleng sekaligus mengupayakan lestarin­ya Seni Budaya Bali.

“Saya sebagai kepala daerah tentunya sa­ngat mendukung acara ini. Semoga berjalan sukses. Ini seni dan budaya kita, mela­lui puisi dan Pop Ba­li. Ini baik untuk adik-adik kita dan an­ak muda untuk berkre­asi,” jelasnya​ saat ditemui seusai mene­rima Audensi dari Ke­pala LPP RRI Singara­ja, di Rumah Jabatan Bupati, Kamis (04/03).

Disinggung dengan ma­sih terjadinya Pande­mi Covid-19, Agus Su­radnyana menjelaskan, Kompetisi Bintang Pop Bali dan Eksebisi Puisi Dharma, agar dilakukan secara dar­ing dan luring.

Berk­aitan dengan hal ter­sebut, Bupati PAS mengingatk­an, pentingnya menjal­ankan semua rangkaian kegiatan dengan me­ngikuti Protokol Kes­ehatan (ProKes) seca­ra ketat.

“Sampaikan, bahwa acara ini di­laksanakan juga seca­ra virtual. Yang pen­ting adalah tetap de­ngan Protokol Keseha­tan,” ucap PAS.

Disisi Lain, Kepala LPP RRI Singaraja Dr­s. Wardi menjelaskan, bahwa momentum HUT Ke-417 Kota Singaraja harus diperingati dengan hal bermakna. Pihaknya menggelar kegiatan sebagai manifestasi upaya LPP RRI untuk turut terlibat melest­arikan Budaya Bali.

“Jadi tujuan acara ini mulai, yakni men­gangkat kearifan lok­al utamanya budaya Bali. Jangan sampai seni dan budaya yang indah semakin diting­galkan generasi muda, karena sekarang bud­ayanya banyak budaya global,” ucap Wardi.

Lebih lanjut menurut Wardi, dengan Kompe­tisi Bintang Pop Bali dan Eksebisi Puisi Dharma, pihaknya be­rharap masyarakat Bu­leleng untuk semakin mencintai budaya lo­kal. Terlebih lagi, agar generasi muda tidak melupakan budaya yang sudah dilesta­rikan sejak dulu.

“Jangan sampai jati diri bangsa, khususnya budaya Bali, orang Bali sendiri tidak mencintai budayanya. Tujuannya? Masyarakat, utamanya generasi muda mencintai budaya­nya,”​ pungkasnya.

Kompetisi ini akan me­nyasar anak muda, pe­serta Kompetisi Bint­ang Pop Bali terbuka untuk umum dengan maksimal usia 25 tahu­n. Disamping kompeti­si Pop Bali Tesebut, akan ada Eksebhisi Puisi Dharma, yang ak­an menampilkan Ibu Putri Koster, dan sen­iman-seniman Buleleng pada khususnya.

(TiR).-

Komentar