Literasi Kebencanaan Melalui Seminar Internasional untuk Membangun Ketangguhan Hadapi Bencana

“Di Maluku saat ini ada lagu Banjir Galala untuk mengingatkan kejadian tsunami di Desa Galala dan Hative Kecil pada tahun 1950. Lagu ini merupakan literasi bagi generasi muda kemudian secara rutin pada tanggal 8 Oktober Gereja Protestan Maluku Galala Hative Kecil selalu memperingati dalam ibadah Pengungkapan Syukur,” jelas Margaretha.

“Masyarakat Maluku modern hanya mengenal 2 kejadian bencana tersebut yang merupakan bencana telah terjadi di masa lalu yang dialami oleh nenek moyang. Bukti sejarah masa lalu yang tersisa yakni catatan Rumphius mengenai dahsyatnya gempa bumi dan tsunami pada tahun 1674 di utara Pulau Ambon,” tambahnya.

Margaretha juga berharap kegiatan seminar ini dapat menjadi momentum  perkembangan literasi di bumi raja-raja yang kaya sumber daya alam namun memiliki potensi bencana yang beragam. 

Di akhir sambutannya, Margaretha juga meminta dukungan pemerintah pusat, akademisi dan berbagai pihak dalam membangun ketangguhan Maluku sesuai dengan semboyan Bulan PRB 2021 “Batu Keku Raih Ketangguhan”.

Seminar ini diselenggarakan atas inisiasi BNPB bersama Perpusnas, ANRI, PVMBG-Badan Geologi, KKP, LIPI (BRIN), Universitas Syiah Kuala, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, FPT PRB, IABI, Manassa, U-Inspire Indonesia, CARI! Bencana, dan Amcolabora Institute. 

Komentar