Menteri ATR/Kepala BPN: Perencanaan Tata Ruang yang Berkualitas Mewujudkan Visi Indonesia Maju 2045

Tantangan lain yang dijawab dengan perencanaan tata ruang adalah soal pertumbuhan populasi urban yang sangat pesat. Urban sprawl merupakan salah satu dampak negatif dari urbanisasi. Untuk mengatasi hal tersebut pemerintah mendorong pembangunan compact city melalui penerapan konsep Transit Oriented Development (TOD).

“TOD bertujuan untuk memaksimalkan pemanfaatan ruang campuran dengan intensitas sedang hingga tinggi, mendukung penggunaan transportasi umum, serta menambah luasan ruang terbuka hijau,” kata Menteri ATR/Kepala BPN.

Peran penting berikutnya dari perencanaan tata ruang adalah dalam memitigasi risiko bencana. Di negara dengan risiko bencana yang tinggi, perencanaan tata ruang berperan besar dalam menyelamatkan jiwa dan kehidupan serta percepatan proses rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana.

“Sebagai contoh, bencana gempa, tsunami, dan likuifaksi di Palu 2018 lalu dapat menjadi pembelajaran, di mana Peta Zona Rawan Bencana disusun sebagai acuan dalam revisi RTR pasca bencana, serta dalam penyusunan rencana rehabilitasi dan rekonstruksi untuk membangun lebih baik dan lebih aman,” lanjut Hadi Tjahjanto.

Dalam kesempatan ini Menteri ATR/Kepala BPN berharap, SPP Conference dapat menjadi ruang diskusi untuk berbagi pengalaman dan ilmu, sehingga dapat mewujudkan pembangunan wilayah yang berbasis berkelanjutan sesuai dengan agenda nasional dan global.

Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono dalam kesempatan yang sama menyampaikan, sebagai jawaban dari tantangan kesenjangan antarwilayah maka ibu kota negara saat ini ditetapkan di wilayah Kalimantan Timur.

“Nusantara berada di pulau lain selain Jakarta. Merujuk kepada negara lain, perpindahan ibu kota biasanya berada pada pulau yang sama,” ujarnya.

Bambang Susantono menyampaikan, tujuan pembangunan Otorita IKN menjadi komponen yang penting, sesuai visi Indonesia 2045, yaitu untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pembangunan Nusantara merefleksikan kontribusi Indonesia dalam menyusun agenda global dalam mendorong keanekaragaman hayati melalui pelestarian flora dan fauna di IKN dan sekitarnya.

Oleh sebab itu, ia mengapresiasi serta berterima kasih kepada Kementerian ATR/BPN yang telah mendukung penuh pembangunan IKN.

Hadir menjadi pembicara pada konferensi ini, Deputy Director-General, National Spatial Planning and Regional Policy Bureau, Ministry of Land Infrastructure Transport, and Tourism (MLIT) Japan, Tomoniri Tsutsui; Senior Human Settlements Officer pada UN-Habitat Regional Office for Asia and the Pacific, Bruno Dercon; dan UN Indonesia Resident Coordinator, Valerie Julliand. Hadir mendampingi Menteri ATR/Kepala BPN, Inspektur Jenderal, R.B. Agus Widjayanto; Staf Ahli Bidang Partisipasi Masyarakat dan Pemerintah Daerah, Yulia Jaya Nirmawati; sejumlah Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama; dan Kepala Kantor Wilayah BPN Kalimantan Timur, Asnaedi beserta jajaran. (LS/PHAL)

Komentar