Pancasila Sebagai Jati Diri Bangsa, Refleksi Hari Lahir Pancasila dan Bulan Bung Karno

JurnalPatroliNews – Malang – Salah satu permasalahan krusial dalam Keberadaan Pancasila sebagai Dasar Negara adalah makin asing dan tidak perdulinya masyarakat terhadap keberadaan Pancasila dan makin masuk dan berkembangnya nilai nilai asing yang menyebabkan persatuan dan Kesatuan melalui Pancasila kian menjauh.

Oleh karenanya, dalam Rangka Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2023 dan bulan Bung Karno , PHDI Kota Malang beserta Tokoh Lintas Iman mengadakan Acara diskusi Pancasila  Refleksi Hari Lahir Pancasila dan Bulan Bung Karno, Pada Minggu 4 Juni 2023 di Malang Jawa Timur.

Acara yang dihadiri Para Pengurus dan Anggota Parisada Hindu Indonesia se Kota Malang , Para Tokoh Agama Lintas Iman dan Masyarakat Ini Menghadirkan Staff Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Antonius Benny Susetyo Sebagai Pembicara, Dalam Paparannya Benny membahas lebih lanjut mengenai dinamika berbangsa dan bernegara Khususnya terkait Pandangan Masyarakat mengenai Pancasila sebagai Dasar Negara

Staff Khusus Ketua Dewan Pengarah dari Lembaga yang dikepalai Oleh Profesor Yudian Wahyudi ini menyampaikan bahwa Pancasila merupakan Nilai Luhur yang digali dari  Falsafah Hidup Bangsa Indonesia yang keberadaanya sebagai Dasar Negara sudah final, Jika bukan Pancasila dasar Negaranya maka Bangsa Ini bukan lagi Bangsa Indonesia, Namun Baru baru ini SETARA INSTITUTE mengeluarkan sebuah hasil survey yang mengejutkan  Survey Ini  menyatakan bahwa 83,3 persen Siswa SMA responden survey menyatakan  keberadaan Pancasila tidak permanen dan posisinya sebagai dasar Negara sesungguhnya dapat digantikan oleh Ideologi lain, hal ini diperparah dengan kenyataan bahwa dalam survey yang sama 33 persen siswa SMA responden menyatakan bahwa tidak apa apa melakukan kekerasan terhadap mereka yang berbeda agama, hasil survey Ini membuktikan bahwa Persepsi Masyarakat khususnya generasi Muda terhadap Pancasila dan penghormatan kepada keberagaman berada pada titik yang memprihatinkan dan Sudah seharusnya semua elemen Masyarakat mulai berefleksi mengapa keadaan tersebut bisa terjadi dan tindakan apa yang perlu Diambil untuk mengembalikan Pancasila sebagai Habitus, kenyataan Hidup Berbangsa dan Dasar Negara yang tidak hanya berlaku secara teori dan seremonial namun benar benar merasuk kembali dalam kehidupan Masyarakat.

Menurut Romo Benny, persoalan saat ini adalah dalam era digital dan informasi tanpa batas, dan dengan tidak diajarkannya lagi Pancasila sebagai mata ajar dalam dunia pendidikan, warga negara Indonesia kehilangan Pancasila dalam ruang wacana publik dan tidak pernah dibicarakan oleh para pejabat.

“Hal ini menyebabkan paham-paham dan ideologi-ideologi asing dari budaya bangsa muncul. Tidak hanya agama, atau liberal, tetapi ideologi yang bertentangan dengan nilai-nilai kearifan lokal. (Kita) penuh dengan ujaran kebencian, radikalisme agama, paham terorisme, dan hal ini cukup mengkhawatirkan,” jelasnya.

Komentar