Pemuda Indonesia Penggerak Persatuan Dan Kesatuan

Staf Khusus ketua Dewan Pengarah BPIP ini merujuk pada penggunaan media sosial dan teknologi yang dipakai oleh anak muda menjadi tindakan yang dapat berdampak positif.

“Melek digital, dan dalam satu bahasa persatuan dan persaudaraan sejati, bahasa kemanusiaan. Ini yang ditunjukkan anak muda sekarang. Mereka tidak suka kemunafikan, mereka butuh bukti nyata, bukan OMDO. Itu menjadi refleksi bagi para elit politik juga, yang kerap kali memakai bahasa persatuan untuk memanipulasi.”

“Pemerintah juga sebaiknya memberikan sarana dan prasarana serta akses agar anak muda terus berkembang dengan juga memiliki jiwa kritis.”

Namun begitu, ada hal yang harus diperhatikan. Baik Benny maupun Maman menyatakan hal ini.

“Menurut saya,” ujar Maman, “yang harus diperhatikan adalah berkembangnya ideologi transnasional, yang berusaha menyusp dan menggeser Pancasila. Ini hal yang harus diperhatikan juga oleh generasi muda. Jangan sampai lengah.”

“Saya merasa penggunaan media dengan kritis adalah ancaman,” kata Benny, “karena penggunaan media tanpa daya berpikir kritis dalam menciptakan manusia menjadi satu dimensi. Lalu pragmatisme juga harus diwaspadai. Generasi muda harus bisa berpikir global dan bertindak lokal,” serunya.

Mereka pun menutup dengan seruan agar anak-anak muda tetap percaya diri dan optimis, serta tidak mudah putus asa.

Komentar