Persatuan dalam Kebhinnekaan dan Moderasi Beragama Jadi Isu Utama BPIP RI dalam Dialog Kebangsaan Antar Umat Beragama

Tokoh dari PHDI, Astono Chandra Dana, menyerukan bagaimana pengguna sosial harus bijaksana dan agar terus mendukung generasi muda dalam penggunaan sosial media yang berlandaskan pada Pancasila.

“Mari berikan dukungan serta seruan moral kepada generasi muda agar mereka bisa menyiasati bagaimana hiruk-pikuk sosial media, supaya tidak terjerumus kepada hal-hal yang kontraproduktif untuk keutuhan bangsa dan negara ini,” ujarnya.

Seruan untuk Kembali kepada Pancasila, sebagai norma dan sumber dari segala sumber hukum di Indonesia, diserukan dalam acara ini.

“Solusinya adalah semua Kembali kepada Pancasila; itu harga mati, tidak bisa lagi ditawar-tawar. Maka apa yang dikemukakan Kepala BPIP soal salam Pancasila sebagai salam pemersatu adalah benar,” ujar perwakilan dari organisasi agama Al Khairaat Palu, Zulfikar Saifuddin.

Sesi acara ini pun ditutup dengan kesimpulan dari moderator.

“Bagaimana negara hadir untuk mengawal penggunaan sosial media dengan moderat. Dengan norma-norma dan nilai-nilai kebangsaan sebagai pegangan bagi masyarakat dan negara itu sendiri. Masyarakat juga membutuhkan edukasi agar memiliki wawasan dan kemampuan secara positif. Dan mari Kembali kepada Pancasila dalam bersosial media,” tutupnya.

Dialog ini dihadiri oleh sejumlah kalangan. Dari BPIP, selain Prof. Yudian Wahyudi selaku kepala BPIP, juga hadir Sekretaris Utama BPIP Dr. Karjono, Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Romo Benny Susetyo, Deputi Bidang Hubungan, Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan Ir. Prakoso.

Juga dihadiri oleh para tokoh-tokoh agama dan akademisi, yang berjumlahh 46 orang, antara lain Syafiq Mugni dari PP Muhammadiyah, Martin Lukito Sinaga dari Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Romo Didik dari Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), KHRT Astono Chandra Dana dari Parisada Hindhu Dharma Indonesia (PHDI), dan Chandra Setiawan dari PERMABUDHI. Hadir juga mantan menteri Agama 2014-2019 Lukman Hakim Saifuddin sebagai moderator, dan Rektor UIN Suka Prof. Al Makin, Rektor IAIN Papua, serta sekitar 50 mahasiswa yang berasal seluruh daerah di Indonesia

Adapun dua agenda besar kegiatan ini adalah dialog kebangsaan tentang moderasi beragama, deklarasi kebangsaan, dan talk show tentang penggunaan media sosial dalam membangun moderasi beragama di era revolusi industri 4.0.

Komentar