JurnalPatroliNews – Jakarta – Sebagai ungkapan rasa syukur atas penyertaan Tuhan, Vox Populi Institute Indonesia (Vox Point Indonesia) merayakan ulang tahunnya yang ke 7 dengan Perayaan Ekaristi Kudus di PGAK Pusat Pastoral Samadi Jakarta, Sabtu (18/3).
Perayaan Ekaristi yang diikuti para pengurus dan anggota Vox Point Indonesia ini dipersembahkan secara konseleberasi dengan Selebran Utama Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo didampingi dua selebran Pastor Rofinus Neto Wuli, Pr dan Pastor Yustinus Ardianto, Pr.
Dalam homilinya, Kardinal Suharyo mengucapkan selamat ulang tahun ke 7 kepada keluarga besar Voxian di mana pun berada dan mengucapkan proficiat atas hasil-hasil yang telah dicapai. Semoga menjadi lembaga yang semakin hari semakin menjadi suara hati di tengah-tengah bangsa dan negara kita.
“Terima kasih atas kehadiran keluarga besar Voxian di tengah-tengah Gereja Katolik di Indonesia,” kata Kardinal Suharyo.
Mengutip bacaan Injil Yohanes 9:1-41, Kardinal Suharyo mengatakan bahwa bacaan injil tersebut mengajak semua untuk terus bertumbuh dalam iman akan Yesus.
Pertumbuhan iman itu sangat dinamis seperti yang dialami seorang buta dan disembuhkan oleh Yesus.
“Para Voxian mesti mempribadikan kata-kata Rasul Paulus bahwa para Voxian dimanapun, siapapun, dalam peran apapun harus menjadi terang. Sesuai dengan misi Vox Point Indonesia untuk memperjuangkan Nilai Kebenaran, Keadilan dan Perdamaian yang berpedoman pada Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika,” kata Kardinal Suharyo.
Kardinal Suharyo juga menyoroti tentang kata-kata yang baru yang beredar di media massa atau media sosial dan telah berubah makna, seperti kata bohir yang arti sesungguhnya adalah orang yang membangun, namun kini arti bohir menurut bahasa nota pastoral KWI Bohir merupakan perselingkuhan antara negara dan bisnis di mana bisnisnya bohir, yang nanti dibohirin menjadi penguasa, sehingga yang dibohirin mempunyai hutang budi kepada yang membohirin.
Komentar