Prof. Rokhmin Dahuri: Jangan Sepelekan Sumber Daya Kelautan Indonesia

Oleh karena itu Ketua Dewan Pakar MPN (Masyarakat Perikanan Nusantara) ini menyarankan agar agenda pembangunan ekonomi adalah mengembangkan sektor-sektor (kegiatan ekonomi) yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan dalam jumlah besar dan memberikan pendapatan yang dapat meningkatkan taraf hidup baik masyarakat maupun usaha secara merata dan berkelanjutan sehingga setiap warga negara minimal dapat memenuhi enam kebutuhan pokok. kebutuhan yaitu pangan, sandang, papan, kesehatan, pendidikan, dan transportasi. Selain itu, sektor tersebut juga harus mampu menghasilkan devisa yang signifikan dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi (di atas 7% per tahun) secara berkesinambungan.

Prof. Rokhmin Dahuri menambahkan, pembangunan ekonomi tersebut dapat dipenuhi oleh ekonomi berbasis kelautan dalam pemanfaatan sumber daya alam dan jasa lingkungan di wilayah pesisir dan laut. Kegiatan ekonomi tersebut dapat berlangsung di wilayah pesisir dan laut, atau mendapatkan sumber daya alam dan bahan baku dari pesisir dan lautan untuk kemudian diolah di wilayah dataran tinggi.

Menurut Duta Besar Kehormatan Kepulauan Jeju dan Kota Metropolitan Busan, Korea Selatan itu, Indonesia setidaknya memiliki sebelas sektor ekonomi kelautan, yaitu: (1) perikanan, (2) perikanan budidaya, (3) industri pengolahan ikan, (4) industri bioteknologi kelautan, (5) kehutanan pesisir, (6) wisata bahari., (7) energi, (8) transportasi laut, (9) jasa industri dan maritim, dan (10) sumber daya alam dan jasa lingkungan seperti hidrat gas laut non-konvensional, bioenergi dari rumput laut, industri air laut dalam, energi kelautan ( gelombang, pasang surut dan OTEC atau Ocean Thermal Energy Conversion), dan benda berharga dari kapal kargo yang tenggelam (harta karun di dasar laut), dan (11) sumber daya pulau-pulau kecil. (askara)

Komentar