Puluhan Tahun Mangkrak! Erick Thohir Dorong Pertamina Kuasai Blok Masela

JurnalPatroliNews – Jakarta – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendorong Pertamina untuk dapat menjadi pemegang mayoritas hak partisipasi di Blok Masela. Hal tersebut menyusul rencana pengembangan Blok Masela yang hingga kini belum menemui progres.

Menurut Erick pihaknya mendukung Pertamina untuk masuk dalam pengelolaan Blok Masela. Apalagi, Blok tersebut sudah berpuluh tahun lamanya mangkrak.

“Percuma kita ngasih kesempatan orang untuk berinvestasi tidak melakukan investasinya. Nah itu lah kenapa kalau emang gak serius ya udah kita mayoritas. Kita punya uang kok sekarang negara,” ujar Erick saat ditemui usai acara Economic Outlook 2023, dikutip Selasa (23/2/2023).

Di samping itu, Erick juga tak menampik bahwa dalam pengelolaan Blok Masela, kemungkinan Pertamina bakal menggandeng partner lain. Meski begitu, ia tak membeberkan secara detail sosok kriteria partner yang dimaksud.

“Kita lagi diskusi dengan pemain besar lain negara lain untuk bersama sama ahli teknologinya lebih kuat tapi itu masih diskusi antara pemerintah dengan swasta,” ujarnya.

SVP Strategy & Investment PT Pertamina (Persero) Daniel S. Purba sebelumnya mengatakan ada beberapa investor yang tertarik untuk menawarkan kerja sama dalam pengelolaan Blok Masela. Namun demikian, Pertamina kemungkinan hanya akan fokus terlebih dahulu pada Petronas.

“Sudah ada beberapa yang dilakukan pembicaraan dengan Pertamina, ini sambil paralel berbicara dengan Inpex-nya. Mungkin paling tidak satu dulu lah (calon partner),” kata dia saat ditemui usai acara Energy & Mining Outlook, dikutip Senin (27/2/2023).

Daniel mengatakan pada tahun ini pihaknya telah mengalokasikan anggaran sebesar US$ 1,5 miliar atau Rp 22,92 triliun (asumsi kurs Rp 15.280 per US$) untuk proses akuisisi di sektor hulu migas. Salah satunya guna pengambilalihan 35% participating interest alias hak partisipasi Blok Masela dari Shell.

“Kita mau masuk ke Blok Masela cuma ini kan angkanya masih negosiasi berapa besarannya ini masih berproses. Jadi US$ 1,5 miliar tidak saja untuk Masela tapi untuk blok lain. Apakah ini terserap atau masih kurang? Itu tergantung progresnya yang sudah kita lakukan negosiasi saat ini termasuk Masela. Kalau memang perlu tambahan kita upayakan, jadi begitu prosesnya,” kata Daniel.

Komentar