Stafsus BPIP: Literasi Dan Kekritisan Dibutuhkan Anak Muda

F.X. Sugiyono, dalam paparannya, menunjukkan bahwa anak-anak muda memiliki kecenderungan untuk tidak peduli dan cuek terhadap literasi dan pembicaraan pembangunan dan perkembangan dan nilai-nilai sosial bangsa.

“Lebih suka berbicara internal gereja. Padahal harus ada rasa yang tumbuh untuk peduli kepada dunia dan keadaan sosial Indonesia. Keadaan Indonesia, apapun itu, akan berdampak untuk semua orang, termasuk anak-anak muda katolik ini.”

Dirinya pun menyatakan bahwa terdapat 11 persen muda Katolik yang menyatakan Pancasila bisa diganti sebagai ideologi.

Politik, menurutnya, adalah berpikiran untuk kebaikkan bersama, dan semua orang adalah pemain dan tergantung kepada situasi politiknya.

“Menyambut tahun emas ini tergantung pada politik. Kalau kita sendiri tidak peduli pada politik dan tidak berpikir kritis, apa yang akan mempengaruhi tahun emas tersebut, yaitu politik, maka menjadi tidak ada apa-apa. Tidak akan ada perubahan. Ini yang harus dibangkitkan. Pancasila harus diwujudkan untuk menuju Indonesia Tahun Emas. Maka, aktiflah berpartisipasi terhadap politik, jangan diabaikan, berpikir kritis, karena apapun yang terjadi di politik, akan berdampak terhadap hidup kita semua.”

Komentar