Sudah 5 Kali Disinggung Jokowi, Sinyal-sinyal Harga Pertalite akan Naik

Ketiga, Jokowi mengatakan tak ada negara yang kuat menanggung tingginya subsidi untuk sektor energi yang besarnya Rp 502 triliun. Namun, Indonesia yang sampai saat ini kuat menanggung beban itu.

Hal itu disampaikan Jokowi acara Zikir dan Doa Kebangsaan 77 Tahun Indonesia Merdeka, Senin 1 Agustus 2022. Kondisi ini menurut dia menyulitkan semua negara seperti harga bahan bakar minyak (BBM) yang mahal dan sulit.

“Kita patut bersyukur alhamdulillah kalau bensin di negara lain harganya sudah Rp 31 ribu, Rp 32 ribu di Indonesia Pertalite harganya masih Rp 7.650 tapi perlu kita ingat subsidi terhadap BBM sudah terlalu besar, sekarang sudah Rp 502 triliun,” kata Jokowi.

Keempat, disampaikan pada saat acara Silaturahmi Nasional dan HUT ke-19 Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat, Jumat 5 Agustus 2022. Jokowi menegaskan anggaran subsidi BBM saat ini mencapai Rp 502 triliun. Menurutnya tidak ada negara di dunia yang berani menggelontorkan dana subsidi sebesar itu.

Menurut Jokowi pemerintah rela menggelontorkan dana subsidi BBM sebesar itu demi menahan laju inflasi. Sebab jika harga BBM subsidi naik akan langsung mempengaruhi harga barang-barang lainnya.

“Begitu harga bensin naik, harga barang otomatis melompat bersama-sama. Oleh sebab itu pemerintah mengeluarkan anggaran subsidi yang tidak kecil Rp 502 triliun yang tidak ada negara berani memberikan subsidi sebesar yang dilakukan Indonesia,” tutur Jokowi.

Kelima, Jokowi menyinggung lagi soal tingginya subsidi yang mencapai Rp 502 triliun dalam pertemuannya dengan sejumlah pejabat tinggi negara di Istana Negara, Jakarta pada Jumat, 12 Agustus 2022.

“Kita harus menahan harga Pertalite, gas, listrik, termasuk Pertamax, gede sekali. Tapi apakah angka Rp 502 triliun terus kuat kita pertahankan?,” kata Jokowi di Istana Negara, Jumat (12/8/2022).

Terkait hal ini Jokowi tidak dapat memastikan apakah pemerintah mampu menahan harga-harga lewat subsidi atau tidak. “Kalau bisa Alhamdulillah, artinya rakyat tidak terbebani. Tapi kalau APBN tidak kuat bagaimana?” imbuhnya.

Menurutnya harga BBM di negara lain sudah menyentuh angka Rp 17-18 ribu per liter. Terjadi kenaikan sebesar dua kali lipat mengikuti harga keekonomiannya.

Sinyal kenaikan harga Pertalite dari Kepala BKPM Bahlil Lahadalia
Tidak hanya Jokowi, sebelumnya Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia juga sempat memberi sinyal jika harga Bahan Bakar Minyak (BBM) akan naik. Hal ini seiring dengan semakin tingginya beban subsidi terhadap APBN.

Komentar