Sudah 5 Kali Disinggung Jokowi, Sinyal-sinyal Harga Pertalite akan Naik

JurnalPatroliNews – Jakarta – Sinyal pemerintah bakal menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi Pertalite kian kuat. Tanda-tanda harga Pertalite naik itu pun mulai diperlihatkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) beserta para pembantunya.
Berdasarkan catatan detikcom, Jokowi sempat berulang kali menyinggung beban subsidi pemerintah yang mencapai Rp 502 triliun. Subsidi itu digunakan untuk menahan harga Pertalite, Pertamax, LPG, hingga tarif listrik.

5 Kali Disinggung Jokowi

Setidaknya Jokowi sempat menyinggung permasalahan ini sebanyak 5 kali dalam pertemuan dengan sejumlah pemimpin lembaga tinggi negara di Istana Negara, Jakarta Pusat.

Pertama pada 11 Juni 2022, Jokowi mengatakan tingginya Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk subsidi BBM dalam acara silaturahmi dengan Relawan Tim 7 di E-Convention Ancol. Meski berat, pemerintah perlu memberi subsidi karena rakyat belum pulih dari dampak pandemi.

“Tetapi memang yang berat itu APBN. APBN menjadi berat karena subsidinya sekarang untuk BBM, Pertalite, solar, LPG, subsidinya menjadi Rp 502 triliun, gede sekali. Nggak ada negara yang seberani kita melakukan ini subsidi segede ini,” katanya, Sabtu (11/6) lalu.

Kedua, Jokowi mengakui beratnya dana yang dikeluarkan untuk subsidi sektor energi pada saat Rapat Kerja PDI Perjuangan pada 21 Juni 2022. Saat itu, Jokowi menyebut bahwa jumlah subsidi energi yang besar itu bisa membangun satu Ibu Kota Negara (IKN) baru.

“Bisa dipakai untuk membangun ibu kota satu karena angkanya sudah Rp 502 triliun. Ini semua yang kita harus ngerti, sampai kapan kita bisa bertahan dengan subsidi sebesar ini. Kalau kita nggak ngerti angka, kita nggak bisa merasakan betapa sangat beratnya persoalan saat ini,” katanya, Selasa (21/6).

Komentar