Susun RKA-K/L 2024, Menteri ATR/Kepala BPN Tekankan Jajaran untuk Bekerja Spartan demi Perwujudan Institusi Berstandar Dunia

JurnalPatroliNews – Jakarta – Guna menjamin program terlaksana dengan baik, selain komitmen dan kinerja para pelaksana, dibutuhkan pula perencanaan anggaran yang tepat sasaran. Oleh karena itu, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) melalui Biro Perencanaan dan Kerja Sama menyelenggarakan rapat untuk menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-K/L) Pagu Anggaran Tahun Anggaran 2024 yang berlangsung di Grand Sahid Hotel, Jakarta, pada Senin (03/07/2023).

Di dalam pemetaan rencana kerja dan anggaran ini, seluruh pihak terkait di lingkungan Kementerian ATR/BPN baik pusat maupun daerah ikut terlibat.

Adapun yang hadir dalam pertemuan tersebut antara lain Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama Kementerian ATR/BPN; para Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Wilayah (Kanwil) BPN se-Indonesia; perwakilan Kepala Subbagian Pemantauan Evaluasi Pelaporan sejumlah Kantor Pertanahan (Kantah); Kepala Bagian Administrasi Umum Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN); serta Kepala Subbagian Perencanaan dan Umum STPN.

Membuka rapat tersebut, Menteri ATR/Kepala BPN Hadi Tjahjanto menyampaikan bahwa sesuai Rencana Strategis (Renstra) Kementerian ATR/BPN 2020-2024, tahun 2024 adalah tahun Institusi Berstandar Dunia.

“Tahun 2024 merupakan tahun kelima dan tahun terakhir pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Sesuai Renstra, kita dituntut melakukan inovasi agar Kementerian ATR/BPN dapat menjadi institusi berstandar dunia yang dapat memberikan pelayanan pertanahan secara cepat, praktis, profesional, dan berintegritas,” ungkap Menteri ATR/Kepala BPN dalam sambutannya.

Hadi Tjahjanto juga mengingatkan agar setiap rupiah yang dibelanjakan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) harus produktif dan memiliki dampak yang benar-benar dirasakan oleh masyarakat. “Presiden menyoroti pentingnya peningkatan kualitas belanja di samping peningkatan akuntabilitas. Kualitas belanja harus dikawal semenjak perencanaan, terus dimonitor, terus dievaluasi, sehingga lebih tepat sasaran,” tuturnya.

Komentar