Tiba di Afghanistan, Perusahaan China Mulai Eksplorasi Lithium Bernilai Triliunan Dolar

JurnalPatroliNews – Jakarta – Sekelompok delegasi China telah tiba di Afghanistan untuk mulai mengeksplorasi tanah dengan kandungan lithium bernilai triliunan dolar.

Delegasi-delegasi tersebut datang menggunakan visa khusus dan tengah melakukan inspeksi di tempat proyek lithium potensial. Mereka diketahui berasal dari lima perusahaan China dan tiba sejak awal November.

“(Mereka) telah tiba di Chinatown dan sedang melakukan inspeksi di Afghanistan seperti yang direncanakan,” ujar Yu Minghui, seorang direktur komite yang membantu perusahaan-perusahaan China untuk mengeksplorasi peluang bisnis di Afghanistan.

Pada Agustus, surat kabar Jepang Nikkei Asia melaporkan China memposisikan dirinya untuk menjadi mitra internasional utama bagi Taliban setelah jatuhnya Kabul. Laporan itu menambahkan bahwa Beijing mengincar bahan langka bumi senilai 1 hingga 2 triliun dolar di Afghanistan, terutama lithium.

Hal itu juga diperkuat dengan pernyataan Komandan Sekutu Tertinggi ke-16 NATO, James Stavridis yang mengatakan China berusaha untuk mengonsolidasikan sebanyak mungkin kendali atas rantai pasokan strategis untuk segala hal, mulai dari microchip hingga baterai mobil listrik.

Meski minat untuk melebarkan sayap di Afghanistan tumbuh di antara perusahaan-perusahaan China, namun ketidakpastian mengenai kebijakan, keamanan, ekonomi, dan infrastruktur masih menjadi hambatan.

Para ahli percaya bahwa Pakistan akan berusaha untuk bermitra dengan China dalam mengeksploitasi kekayaan mineral dan menghalangi India dari peran dengan rezim Taliban.

Komentar