Viral Potonngan Video Tahun 2017 Larang Nyanyi Indonesia Raya, Ini Klarifikasi Lengkap Khalid Basalamah

JurnalPatroliNews – Jakarta,– Ustaz Khalid Basalamah mengklarifikasi soal potongan video ceramah dirinya yang viral di media sosial (medsos) dan menuai kontroversi. Potongan video ceramah itu mengenai larangan menyanyikan lagu wajib nasional Indonesia Raya.

Dalam video yang beredar viral, Ustaz Khalid Basalamah membacakan pertanyaan dari salah seorang penanya. Sang penanya saat itu menanyakan agenda rutin di sekolah anaknya, yakni menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Sang penanya khawatir anaknya ditegur guru bila tidak menyanyikan lagu Indonesia Raya. Kala itu, Ustaz Basalamah menjawab:

“Saran saya, nggak usah ikut! Nggak usah ikut (menyanyikan Indonesia Raya),” kata Ustaz Khalid Basalamah dalam potongan video tersebut.

Atas beredarnya potongan video viral itu, Ustaz Khalid Basalamah memberikan penjelasan. Ustaz Khalid Basalamah menyebut peristiwa dalam video itu terjadi di salah satu masjid di Jatinegara, Jakarta Timur, pada 2017.

Ustaz Khalid mengaku saat itu tengah membahas keluhan si penanya, bukan membahas syair Indonesia Raya. Ia memahami bahwa lagu Indonesia Raya diciptakan para pahlawan untuk memberikan motivasi kepada setiap generasi bangsa agar siap berjuang.

“Saya pribadi sangat memahami masalah itu dan kalau bukan karena mencintai dan memperjuangkan negeri tercinta Indonesia, maka mungkin kami tidak akan selalu mengadakan live setiap hari menyampaikan agama Allah dan agama Allah itu isinya kebaikan,” kata Ustaz Khalid dalam akun YouTube Khalid Basalamah Official, seperti dilihat rekan media, Sabtu (29/5/2021).

“Dengan cuplikan ini, saya berharap isu yang sedang tersebar yang menyatakan bahwasanya kesannya ‘Saya ini melarang mengikuti nyanyian atau lantunan syair Indonesia Raya’ ini bisa dipahami dengan akal yang sehat,” lanjutnya.

Berikut penjelasan lengkap Ustaz Khalid Basalamah:

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah wassalatu wassalamu’ala rasulillah, segala puji dan puja ke hadirat Allah SWT, juga salawat dan taslim kepada nabi besar Muhammad SAW.

Saudaraku seiman salah satu nikmat Allah SWT yang besar kepada kita yaitu nikmat ketentraman, keamanan, kemerdekaan, dan itu akan terus kita perjuangkan. Bagaimana Nabi SAW pada saat diusir dari Mekah, beliau lalu menghadap ke arah Mekah pada saat ingin ke Madinah dan berkata, ‘Kalau bukan karena kaumku mengeluarkanku darimu, maka aku tidak akan keluar karena engkau adalah negeri yang paling aku cintai’.

Kita semua mencintai negeri kita Indonesia dan semua yang mendukung perjuangan atas negara ini tentu akan kita dukung. Terutama dari pada dai-dai, para mubalig, para kiai. Karena memang negara ini berdiri di atas kumandang takbir dan juga motivasi mereka kepada umat untuk berjuang, sehingga kemerdekaan dicapai.

Pada kesempatan ini, teman-teman sekalian, saya Khalid Basalamah ingin meluruskan ada cuplikan pada tahun 2017 lalu, ada seseorang bertanya kepada saya di salah satu masjid di Jatinegara tentang masalah di sekolah anak bapak penanya ini, itu ada ada perintah untuk menyanyi Indonesia Raya dan dia yang saya tangkap dari pertanyaan itu tidak ingin ikut dan dia khawatir ditegur.

Sesuai dengan pertanyaan itu, maka saya menjawab pada saat itu tidak usah Anda ikut, dalam arti kata dia sendiri merasa terbebani karena pada saat disuruh ikut. Saya sedang membahas tentang keluhan dia, ikut dia ataupun anaknya dia di sekolah. Jadi bukan sedang membahas sebenarnya tentang masalah syair dan lagu Indonesia Raya. Kita semua warga Indonesia pasti sangat paham bahwasanya syair-syair ini semua disusun oleh para pejuang kita justru menjadi sebuah motivasi agar para warga Indonesia siap berjuang.

Saya pribadi sangat memahami masalah itu dan kalau bukan karena mencintai dan memperjuangkan negeri tercinta Indonesia, maka mungkin kami tidak akan selalu mengadakan live setiap hari menyampaikan agama Allah dan agama Allah itu isinya semua kebaikan, menyuruh jujur, amanah, tanggung jawab, berbakti dengan orang tua. Begitu juga dengan melarang dari semua hal-hal yang buruk, mencuri, menggibah, memfitnah, menipu. Kemudian mendukung pemerintah dalam setiap kegiatan positif, melarang dan meredam masyarakat yang ingin membuat keonaran dan pemberontakan yang selalu kami kumandangkan agar kita semua bisa bersinergi dalam menjaga ketentraman dan juga kemakmuran Indonesia.

Hampir di setiap taklim kami, kalau teman-teman mengikutinya di akhirnya saya selalu berdoa kepada Allah SWT agar negara Indonesia tercinta ini menjadi negara yang aman, tenteram, damai dan utang-utangnya juga terlunasi dan Allah memberikan petunjuk para pemimpin kita agar bisa kembali kepada ajaran Allah SWT.

Semoga dengan cuplikan ini, saya berharap isu yang sedang tersebar yang menyatakan bahwasanya kesannya “saya ini melarang untuk mengikuti nyanyian atau lantunan syair Indonesia Raya”, ini bisa dipahami dengan akal yang sehat. Saya berharap semoga Allah bisa memberikan hidayah bagi teman-teman yang memang menjadikan ini sebagai momen yang akhirnya menjadi momen yang atau menjadi sebuah isu yang dijadikan sebagai “untuk melahirkan permusuhan atau pemahaman atau kesalahpahaman” terhadap salah satu warga Indonesia yang yang berusaha berjuang selama ini untuk mempertahankan keutuhan NKRI dan bagi saya, saya bangga sekali menjadi warga Indonesia dan saya akan terus memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, kemakmurannya, ketenteramannya, dan juga bagaimana masyarakatnya agar bisa menjadi orang-orang yang baik, orang yang patuh pada pemerintah, orang yang berusaha menerapkan peraturan-peraturan sebagaimana yang sudah kami pelajari dalam kaidah-kaidah syiar’.

Ini dari saya, semoga saja bermanfaat dan semoga Allah SWT menjaga negara kita agar selalu menjadi negara yang aman, tentram, damai, dan Allah menyatukan hati-hati kita semua seluruh warga Indonesia ini agar sama-sama menyadari tentang nikmat kemerdekaan, nikmat ketenteraman, dan juga saya secara pribadi mengatakan bahwasannya syair-syair yang dilantunkan untuk kemerdekaan Indonesia ini adalah bagian hal yang dibolehkan dalam syariat, yang dibahas oleh ulama hanya karena masalah alat musiknya. Mudah-mudahan ini bisa dipahami dengan baik dan Allah selalu menyatukan hati kita di atas nikmat iman, di atas nikmat Islam, di atas nikmat kesatuan dan persatuan, Insyaallah.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

(*/lk)

Komentar