Presiden Jokowi Seharusnya Tidak Sulit Mewujudkan Pembangunan IKN Kalau Mau Ambil Kebijakan Ala Tiongkok Atau Korut

Tingkat kemiskinan makin melebar dan jurangnya makin dalam. Untuk jangka panjang yang demikian sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup seluruh rakyat Indonesia. Dapat dibayangkan bagaimana rakyat akan jadi pengemis ditengah kekayaan alam yang melimpah, tapi hanya dikuasi dan dinikmati segelintir kelompok orang, “ungkap ketua umum organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP) itu.

Lalu kekayaan alam Indonesia habis (entek kabeh) lalu rakyat hanya dapat remah- remah, jadi konsumen abadi untuk memperkaya yang sudah kaya. Apa mereka itu aja yang harus hidup berkelimpahan sementara mayoritas penduduk Indonesia miskin semakin miskin? Apakah mereka suatu saat melakukan pemberontakan yang tidak bisa dikendalikan lagi, karena tingkat kemiskinan yang terlalu itu, “kritik alumni Lemhanas Pemuda 2009 itu.

Sekarang elite politik dan oligarki berlomba-lomba menguasai hajat hidup rakyat banyak. Apa itu yang di inginkan pendiri bangsa Indonesia ini? Silaen pikir tidak, kalau membaca mukadimah UUD republik Indonesia. Apa hanya segelintir orang saja yang pantas untuk menikmati berbagai fasilitas dan kekayaan alam Indonesia ini?, “tanya Silaen.

Apa yang disampaikan oleh prof Mahfud MD soal korupsi yang sudah gila- gilaan itu. Seharusnya rakyat Indonesia nyaman dan aman kalau terjadi pemerataan kesejahteraan tercapai. Sehingga tidak ada yang sangat kaya sekali dan ada yang sangat miskin sekali. Kok bisa rakyat kurang gizi dinegeri yang melimpah susu dan madunya, “jelas Silaen.

Pemerintahan ini sudah salah kelola, terjadi dan makin masif. Ibarat Rakyat mati di lumbung padi artinya apa? Bangsa Indonesia sudah menyimpang terlalu jauh dari tujuan didirikannya negara republik Indonesia ini. Sekarang moso terus dibiarkan tanpa dilakukan perbaikan yang mendasar dan menyeluruh, “tutur Silaen.

Presiden Republik Indonesia harusnya menolong rakyat kecil (wong cilik) supaya tingkat ekonominya naik kelas bukan malah memiskinkannya dengan cara membiarkan pemburu rente dan mafia menguasai hajat hidup rakyat.  Meroketnya harga kebutuhan pokok rakyat oleh karena praktik ‘upeti’ sehingga otomatis HPP-nya naik, “tandasnya.

Komentar