Fatsoen Politik & Pendidikan: Peran Pendidikan Dalam Pengembangan Etika-Politik Generasi Muda

Darmaningtyas juga menggarisbawahi bahwa Etika adalah yang paling dasar menjadi landasan seseorang untuk mengambil keputusan. “Ketika etik itu dilanggar maka meskipun hukum aturan ditegakkan itu percuma saja. Tapi tidak ada hukum selama menjunjung tinggi etik semua akan baik-baik saja.” 

Narasumber lainnya, Retno Listyarti – Mantan Komisioner KPAI menegaskan bahwa pelanggaran etika merupakan sebuah pelanggaran yang jauh lebih serius dibandingkan dengan pelanggaran profesi. Karena pelanggaran etika menyangkut kelayakan pribadi dalam melaksanakan tugas profesional tertentu.

“Pelanggaran profesi bisa dikoreksi dengan perbaikan praktik profesi. Namun, pelanggaran etika sudah menyangkut kelayakan pribadi pelaku.Konsekuensinya hanya berarti tidak layak melaksanakan tugas profesional itu. Maka rekomendasi yang umum adalah diminta mundur atau dipecat.” Ujarnya. 

Menurut Retno, perihal banyaknya kasus pidana terkait kebebasan berekspresi dan berpendapat dalam masalah politik yang melibatkan siswa maupun guru, hal itu  menunjukkan buruknya iklim demokrasi di dunia pendidikan. 

KH Sulaiman Effendi, Pengasuh Pondok Pesantren Manahijussadat Banten mengingatkan pentingnya pendidikan sebagai sebuah proses yang membantu siswa agar mengalami perkembangan dan perubahan dari sisi akal, fisik, dan rohani sehingga ia berkembang.

“Santri tidak hanya dicetak jadi Ustadz tapi jadi apa saja, bahkan ada santri yang mendirikan NKRI seperti KH Agus Salim dan Ki Hajar Dewantara. Pesan saya bagi Santri yang berpolitik, berpolitiklah berbasis amal saleh.” 

“Kalau kita sudah beretika maka urusan selesai, dan menjadi negara maju. Kenapa saat ini Indonesia tidak maju karena dicontohkan oleh orang-orang yang tidak beretika. Remaja hari ini adalah pemimpin masa depan, kalau tidak dididik dengan benar jangan harap ada Indonesia 30 tahun ke depan.” Pungkasnya.

Komentar