Gubernur Bali Motivasi Siswa SMKN 1 Denpasar Ciptakan Sepeda Motor Hingga Kompor Listrik

Untuk membantu mewujudkan produk dalam negeri dan menekan produk impor,  Gubernur Bali jebolan ITB ini kemudian berpesan kepada para guru dan siswa  SMK agar membuat hasil karya berupa konversi sepeda motor dari berbahan BBM ke motor listrik berbasis baterai. “Agar tidak impor, Saya minta juga  ciptakan rice cooker dan kompor listrik, hingga teknologi tepat guna dalam rangka mendukung hilirisasi pertanian hingga kelautan di Bali. Saya yakin adik -adik siswa SMK jago – jago,” tegas Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini yang disambut tepuk tangan.

Gubernur Koster dalam pidatomya juga memberikan semangat kepada para siswa agar menjadi siswa yang unggul dan berdaya saing, serta tetap berdoa, seperti apa yang pernah dilakoninya sejak kecil sampai menjadi Gubernur Bali. 

“Sejak SD, saya hidup di desa terpencil yakni di Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng dengan kondisi keluarga yang tidak saja miskin, tapi berada di garis kemiskinan dengan memiliki rumah bedeg. Sehari-hari makan keladi, sele bun (ketela rambat), sele kayu (ketela pohon), bungkil ketebong (bonggol pohon pisang), namun tetap semangat meburuh ngangkut pasir dari Tejakula menuju Sembiran, mencangkul, hingga berjualan daun pisan untuk digunakan sebagai  jajan sumping. Saat itu Saya berdoa memohon pertolongan agar dibantu, astungkara ada saja yang menolong Saya berpendidikan dari SD sampai ke Institut Teknologi Bandung, lalu jadi dosen, masuk Partai Politik dan jalan hiduplah yang mengantarkan Saya dilantik sebagai Anggota DPR RI 3 Periode dari Fraksi PDI Perjuangan. Pada periode ketiga, Saya ditugaskan menjadi Gubernur Bali,” jelas orang nomor satu di Pemprov Bali yang menginspirasi ratusan siswa  SMKN 1 Denpasar.

Mengakhiri sambutannya, Gubernur Koster memberikan kuis matematika kepada para siswa yang langsung disambut antusias. Dari sebelas siswa yang maju kedepan, hanya 2 siswa yang bisa menjawab pertanyaan matematika dari mantan Dosen Kalkulus, Statistik, serta Metode Research ini, dan memberikan hadiah masing-masing sebesar Rp 1 juta kepada Made Esta Depa dari Siswa Kelas XI dan Ni Nyoman Ira Wahyuntrini dari siswa Kelas XII.

Komentar