Tantangan Hiperealitas di Era Digitalisasi Menurut Prof. Rudy Harjanto

Meski begitu, Prof. Rudy mengakui jika digitalisasi dalam proses komunikasi melahirkan pandangan dua sisi sebagai pendukung kemajuan dan sebaliknya, serta teknologi sebagai penghambat pertumbuhan dan perkembangan.

Kedua sisi ini menyebabkan persepsi informasi yang sering membuat mereka lebih rentan terhadap salah tafsir. Kesalahpahaman ini memudahkan kesalahpahaman satu sama lain, terutama ketika kita berinteraksi dengan orang lain.

Faktor kunci untuk menghindari dari kesalahpahaman dalam berinteraksi dengan orang lain adalah menggunakan metode komunikasi dengan pengkajian untuk memilah, memilih, dan menyampaikan konten komunikasi yang baik, benar dan bermanfaat, secara persuasif.

Penggunaan metode ini sebaiknya dilakukan bersama-sama secara konsisten. Sebab komunikasi adalah aktivitas proses menuju kesepakatan untuk kesamaan pandangan atau bertentangan sama sekali. Komunikasi dua arah yang penuh keterbukaan dan rasa untuk saling mengisi, memungkinkan pesan diterima dan kemudian disepakati secara positif demi kebermanfaatan bersama.

“Upaya komunikasi untuk kebermanfaatan bersama perlu dilakukan, karena sebagai manusia, kita selalu memiliki pilihan untuk belajar sesuatu dari orang lain dengan membuka hati kita kepada mereka yang mungkin tidak setuju, dan memungkinkan kita untuk memperluas pengetahuan dan belajar dari satu sama lain, untuk membangun kesadaran dan pencerahan demi kebaikan kita bersama,” tutup Prof. Rudy.

Komentar