Survey Udara Banjir Bandang Kota Batu, BNPB Temukan Longsor dan Bendung Alam di Hulu dan Penggunaan Daerah Bantaran Sungai di Hilir

Kedua, mengingat masih banyak terlihat pohon-pohon tumbang di lokasi bekas longsoran di hulu, diperlukan adanya giat susur sungai dengan instansi yang berpengalaman seperti TNI, Polri, Basarnas. Sebab hal itu menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan guna melihat di mana saja titik-titik potensi sumbatan atau bendung alam di wilayah hulu.

Kegiatan susur sungai ini harus diikuti dengan pembersihan sisa-sisa pohon tumbang di wilayah hulu, sebab hal itu masih berpotensi menghambat atau membendung aliran.

BNPB juga merekomendasikan agar wilayah lereng tebing atau kawasan kebun semusim lainnya ditanami dengan jenis vegetasi yang keras dan berakar kuat. Sehingga dapat mengikat tanah dan mencegah terjadinya longsoran.

Selain itu, BNPB juga merekomendasikan agar pemanfaatan lereng jalur lembah sungai untuk perkebunan semusim sebaiknya dapat dihindari. Dalam hal ini, pemerintah Kota Batu bisa mengacu kepada aturan penggunaan lahan sepanjang sempadan sungai.

Lereng terjal dengan tingkat kemiringan hingga 30 derajat sebaiknya ditanami vetiver, yakni jenis tumbuhan yang memiliki akar kuat dan dapat mengikat tanah.

Rekomendasi yang terakhir adalah kesiapsiagaan masyarakat harus ditingkatkan, khususnya saat terjadi hujan deras. BNPB selalu menyampaikan bahwa jika terjadi kondisi hujan sangat deras secara menerus selama 1 jam, jarak pandang terbatas hanya 30 m, maka masyarakat yang tinggal di sekitar lereng tebing dan di daerah rendah sepanjang aliran sungai agar evakuasi sementara ke tempat yang lebih aman.

Tindak Lanjut Pemerintah Kota Batu

Sebagaimana arahan yang diberikan BNPB, Pemerintah Kota Batu telah merencanakan susur sungai sebagai rencana jangka pendek dalam upaya mitigasi. Adapun tujuannya adalah guna melihat beberapa titik lokasi yang berpotensi menjadi sumbatan aliran air oleh berbagai hal seperti puing sampah maupun potongan kayu.

“Dalam waktu dekat yang harus kita lakukan adalah susur sungai. Untuk membersihkan material yang ada di situ, agar supaya ketika turun hujan tidak menjadi hambatan air untuk mengalir,” jelas Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko.

Pemerintah Kota Batu, sebagaimana rekomendasi BNPB, akan mengevakuasi masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana banjir bandang ketika terjadi hujan deras dalam waktu yang lama.

“Kami juga akan melindungi masyarakat dari banjir bandang ini dengan cepat mengevakuasi warga ketika ada hujan deras dalam waktu dan intensitas skala yang lama,” terang Dewanti.

Wali Kota Batu Dewanti juga akan menitipkan bibit vetiver kepada TNI dan Polri serta instansi terkait agar ditanam di lokasi tebing, lembah maupun bantaran sungai sebagai pondasi alami. Dewanti berharap hal itu dapat dilakukan sekaligus susur sungai.

“Kalau bisa sambil susur sungai, TNI-Polri untuk bisa kita titipi vetiver untuk bisa ditanam,” kata Dewanti

Di samping itu, Pemerintah Kota Batu bekerja sama dengan dunia usaha juga menyediakan bibit pohon keras yang bernilai ekonomis. Wali Kota Batu memberikan kesempatan bagi siapa saja warga Kota Batu yang ingin menanam pohon tersebut dapat menghubungi Pemkot Batu dan akan diberikan secara gratis.

Dewanti Rumpoko sangat berharap kepada warga agar tidak lagi menanami lembah maupun bantaran sungai dengan jenis tanaman semusim. Akan tetapi mulai beralih dengan menanam jenis pohon seperti yang direkomendasikan.

“Kita sudah fasilitasi. Monggo kalau ada petani yang mau menanam pohon buah kami akan menyediakan bibit itu,” jelas Dewanti.

“Kami mohon mungkin tanaman semusim tidak ditanam lagi (di bantaran sungai), tapi tanaman lainnya yang punya akar kuat yang bisa ditanam,” tandas Dewanti.

Komentar