Bahas Pemerintahan Sampai Politik 2024, Jokowi Ungkap Bocoran Ketemu Surya Paloh

JurnalPatroliNews – Jakarta – Presiden Joko Widodo membeberkan pembicaraan saat bertemu dengan Ketua Partai Nasional Demokrat (Nasdem) di Istana Negara beberapa waktu lalu. Pembicaraan yang dilakukan keduanya mulai dari persoalan pemerintahan hingga pemilu 2024.

Hal ini diungkapkan Jokowi usai Meresmikan Jalan Tol Bengkulu – Taba Penanjung, di Provinsi Bengkulu, Kamis (20/7/2023).

“Ya ada berbicara masalah yang berkaitan dengan pemerintahan, ada yang berbicara masalah yang berkaitan dengan politik, ada yang berkaitan dengan 2024, tapi kan gak bisa saya sebut satu per satu secara detil,” kata Jokowi kepada wartawan.

Jokowi mengatakan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Nasdem itu dinilai wajar, seperti sebelumnya.

“Ya pertemuan biasa saja, kita kan sering bertemu, sering ketemu ya berbicara wajar, masa mau tau semua,” katanya.

Sebelumnya, Surya Paloh sudah lebih dulu membocorkan hasil pertemuannya dengan Jokowi Senin lalu (17/7/2023). Pada kesempatan pertemuan tersebut, Jokowi sempat menanyakan soal siapa sosok Cawapres Anies Baswedan.

“Nah Pak Jokowi juga tanya, siapa ini wakil presidennya ini, saya bilang saya belum mikirin itu, yang saya tahu (urusan) Pak Anies itu, ha ha ha,” kata Surya Paloh di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Selasa lalu ditulis Kamis (20/7/2023).

Surya Paloh bilang sosok cawapres sudah ada di kantong Anies. Namun dia juga tak tahu menahu soal sosok tersebut. Surya Paloh juga mengatakan ada peluang pertemuan antara Jokowi dengan Anies.

“Ya saya bilang saya belum memahami barangkali Pak Anies yang paling tahu, ya itu aja kira-kira begitu,” ujarnya.

“Saya gak menawarkan tapi probability ke arah itu bisa saja (Jokowi ketemu Anies), dan itu bagus. Kemungkinan ke arah itu bisa saja, kemungkinan ke arah itu bisa saja,” imbuhnya.

Selanjutnya, dia menegaskan bahwa suasana politik harusnya tidak dibawa ke arah yang terlalu tegang.

Dia menegaskan harusnya parpol mengutamakan kepentingan bangsa dibanding memikirkan siapa kawan atau lawan.

“Ya macam saya katakan dari awal tadi, kalau suasana itu dibawa dengan tidak tegang, tidak memposisikan ini lawan, ini kawan, siapa yang mendapatkan manfaat? Bangsa ini, kita semuanya. Kita rindu pada pikiran-pikiran seperti itu,” terangnya.

Komentar