Bahlil Siapkan 3 Strategi untuk Tingkatkan Produksi Minyak RI

JurnalPatroliNews – Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengumumkan tiga langkah strategis yang akan diterapkan untuk meningkatkan produksi minyak nasional. Tiga pendekatan tersebut meliputi eksplorasi, optimalisasi sumur yang ada, dan identifikasi sumur minyak baru.

Bahlil menjelaskan bahwa Indonesia pernah mengalami kelebihan produksi minyak dengan angka mencapai 1,6 juta barel per hari, sementara konsumsi hanya 700 ribu barel per hari. Namun, saat ini, angka lifting minyak nasional menurun menjadi 600 ribu barel per hari, sementara konsumsi mencapai 1,6 juta barel per hari, memaksa Indonesia mengimpor minyak sebanyak 900 ribu hingga 1 juta barel per hari.

“Kita impor 900-1 juta. Inilah tantangan yang paling besar menurut saya yang Indonesia harus lakukan ke depan,” ungkap Bahlil dalam acara Masa Depan Energi RI, Jaga Ketahanan Demi Kedaulatan, di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Rabu (11/9/2024).

Dalam mendukung visi kemandirian energi yang diusung oleh Presiden Joko Widodo dan Presiden terpilih Prabowo Subianto, Bahlil menekankan pentingnya meningkatkan lifting minyak melalui tiga langkah utama.

Langkah pertama adalah eksplorasi sumur-sumur minyak baru untuk menemukan potensi yang belum dimanfaatkan.

“Karena 65% dari total lifting itu dikuasai oleh Pertamina dan 26% oleh Exxon. Ini harus ada intervensi dari para teknologi untuk kita meningkatkan lifting lewat teknologi EOR dan lain-lainnya,” terang Menteri Bahlil.

Langkah kedua adalah optimalisasi sumur-sumur minyak yang sudah ada, terutama yang dikelola oleh Pertamina dan Exxon, yang secara kolektif menguasai 91% dari total lifting minyak Indonesia. Bahlil juga menyoroti pentingnya intervensi teknologi seperti Enhanced Oil Recovery (EOR) untuk meningkatkan produksi.

Langkah ketiga adalah mengidentifikasi sumur-sumur produktif yang potensial untuk dioptimalkan guna meningkatkan output minyak.

“Selain itu, teman-teman, saya juga menyampaikan bahwa kita sudah harus meningkatkan peningkatan pemakaian kita pada energi baru-terbarukan,” tandas Bahlil.

Komentar