DPR Tegur Menteri Investasi Soal IKN, Ini Jawaban Bahlil!

JurnalPatroliNews – Jakarta, – Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi/Kepala BKPM, menuai teguran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), terkait progres pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), yang dinilai ‘jalan ditempat’.

Harris Turino, Anggota Komisi VI DPR-RI Fraksi PDI-P, menilai, pembangunan di wilayah itu belum ada yang berarti, atau istilah hanya ada ‘tiang pendek’.

Ia menyebut, belum lama ini sempat kunjungan kerja ke kawasan IKN, untuk meninjau progres pembangunan di sana. Alih-alih melihat tiang-tiang panjang dan mesin-mesin pembangunan, dirinya hanya menemui ‘tiang pendek’ yang merupakan penanda titik nol Nusantara.

“Bayangan kami ini kita punya mimpi, sampai ke sana, kita melihat tiang-tiang panjang yang berdiri mesin-mesin yang lagi ngeborin, itu ternyata kita melihat monumen pendek setengah meter ini,” ujar Harris, saat rapat Komisi VI dengan Bahlil saat itu, dikutip Sabtu (17/6/23).

Pada kesempatan itu, Bahlil menawarkan Harris untuk berangkat kembali ke IKN bersamanya pada Juli 2023. Sebab, dia menganggap saat ini malah tengah berlangsung proses pembangunan Istana Negara, kantor-kantor Kementerian, hingga perumahan para ASN, yang akan pindah duluan ke IKN pada 2024 mendatang.

“Sudah Juli saja kita putuskan. Jadi bapak ke sana nanti lihat. Di sana itu lagi fokus membangun Istana, Kantor-kantor Kementerian, perumahan-perumahan Menterinya, dan Infrastruktur dasar,” ajak Bahlil.

Sementara, Harris juga sempat mempertanyakan komitmen Investasi yang sudah masuk ke IKN, apakah benar-benar ada atau hanya omongan saja.

Bahlil menjawab, kini baru ada 228 perusahaan dalam dan Luar Negeri yang sudah menandatangani Letter Of Intent (LOI). Per 31 Mei 2023, sudah ada kunjungan dari 95 perusahaan.

Harris pun menagih berapa nilai investasi yang akan dikeluarkan para investor, yang telah menandatangani komitmen investasi tersebut. Tetapi, Bahlil enggan mengungkapkannya.

“Kalau begitu karena kami punya komitmen, jangan dulu diumumkan. Pada saat mereka masuk konstruksi, baru kami umumkan,” jawab Bahlil.

“Kami Kementerian Investasi, mengumumkan bukan nanti tapi akan. Kami punya satu medotologi, teken running, baru kita umumkan. Kalau baru rencana, tidak kami umumkan,” ucapnya.

Komentar