Kompak! DPR Kritik Utang Era Jokowi & Aksi ‘Gali Lubang Tutup Lubang’

Fraksi PKS yang diwakili Anggota DPR Andi Akmal Pasluddin menyatakan hal serupa. Menurutnya dengan target keseimbangan primer dalam APBN 2024 yang masih didesain bisa defisit hingga 0,43% dan surplus 0,003% menandakan pemerintah masih membutuhkan pembiayaan dari sisi utang dan berisiko dari sisi bunganya alias gali lubang tutup lubang.

“Keseimbangan primer yang defisit masih merefleksikan APBN belum merdeka. Keseimbangan primer yang defisit artinya bahwa beban pokok utang dan bunganya masih harus ditutupi produksi utang baru karena pendapatan negara belum cukup memenuhi seluruh belanja negara apalagi beban yang timbul karena utang,” tuturnya.

Fraksi PAN yang diwakili Anggota DPR Eko Hendro Purnomo turut memperingati, meski Rasio utang terhadap PDB masih dipatok pemerintah jauh di bawah batas aman yang ditetapkan dalam UU Keuangan Negara sebesar 60%, namun dengan angkanya yang kini tembus di atas 30% sudah melampaui batas psikologis.

“Pada 2024 masih relatif aman, wajar, dan terkendali. Tapi utang tersebut telah melebihi batas psikologis 30% dari PDB, karena itu PAN minta pemerintah kelola utang secara efektif, prudent, akuntabel, dan kredibel,” tuturnya.

Sebagai informasi, saat menyampaikan pidato KEM PPKF pada Jumat (19/5/2023) Sri Mulyani mengatakan, pendapatan negara diperkirakan mencapai antara 11,81% hingga 12,38% dari PDB, sementara belanja negara mencapai rentang antara 13,97% hingga 15,01% dari PDB.

Oleh sebab itu, keseimbangan primer terus diupayakan bergerak menuju positif pada kisaran defisit 0,43% hingga surplus 0,003% dari PDB dan defisit direncanakan berkisar 2,16% hingga 2,64% dari PDB.

Sementara itu, upaya untuk mendorong pembiayaan yang pruden, kreatif, inovatif, dan berkesinambungan ditempuh antara lain dengan mengendalikan rasio utang dalam batas manageable di kisaran 38,07% hingga 38,97% dari PDB.

“Arah kebijakan pembiayaan 2024 antara lain mendukung kebijakan fiskal yang ekspansif, terarah, dan terukur untuk mendukung transformasi ekonomi, mengendalikan defisit dan utang dalam batas manageable,” tuturnya.

Komentar