JurnalPatroliNews – Jakarta – Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, menekankan pentingnya menanamkan ajaran dan pemikiran Proklamator Bung Karno kepada generasi muda Indonesia.
Hal ini disampaikan Megawati dalam pidatonya saat perayaan HUT ke-52 PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat, 10 Januari 2025.
“Menurut saya, pembelajaran ajaran Bung Karno perlu. Perlu menurut saya. Kalau ada yang enggak setuju. Boleh datang ke saya. Boleh kita berargumentasi,” kata Megawati.
Megawati menjelaskan bahwa Bung Karno telah mendedikasikan hidupnya untuk rakyat dan menciptakan ajaran yang dapat menjadi panduan dalam mengelola pemerintahan.
“Pemikiran Bung Karno sangat relevan sebagai cahaya bagi tata pemerintahan. Konstitusi kita yang menjadi dasar pemerintahan juga dirancang oleh para pendiri bangsa, termasuk Bung Karno,” tambahnya.
Pemikiran Bung Karno di Kancah Dunia
Megawati juga menyinggung pemikiran Bung Karno yang dipresentasikan dalam forum internasional melalui pidato bertajuk To Build the World a New di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Pemikiran itu luar biasa. Bahkan dunia mengadopsinya. Itu disampaikan di PBB. Kita harus bangga,” ujar putri Bung Karno.
Pidato tersebut memuat gagasan penting terkait anti-imperialisme dan anti-kolonialisme yang menjadi pedoman bagi bangsa-bangsa di dunia. Namun, Megawati menyesalkan bahwa di masa pemerintahan Orde Baru, ajaran-ajaran Bung Karno justru diabaikan dan dipelintir.
“Di era Orde Baru, ajaran Bung Karno dilecehkan. Saya jengkel, bukan hanya sebagai anak Bung Karno, tetapi juga sebagai anak bangsa. Mau dibawa ke mana negeri ini kalau seperti itu?” ucapnya.
Sikap Ganjar Pranowo dalam Menolak Israel
Megawati kemudian mengaitkan pemikiran anti-kolonialisme Bung Karno dengan langkah Ketua DPP PDIP, Ganjar Pranowo, yang menolak kehadiran Israel di Indonesia saat negara tersebut lolos ke Piala Dunia U-20. Ganjar, menurut Megawati, mengambil langkah itu sebagai bentuk kesetiaan pada partai dan konstitusi Indonesia.
“Ganjar sudah benar menolak Israel. Tapi apa yang terjadi? Dia malah dibully. Saya mendengar itu, dan dalam hati saya berpikir, anak itu sudah benar,” ujar Megawati.
Ia juga memuji Mahfud MD yang bersikap serupa dengan Ganjar, menunjukkan konsistensi dalam memegang prinsip anti-kolonialisme.
“Sikap seperti itu harus dipegang teguh. Kalau berbicara soal prinsip, harus sejalan dengan tindakan,” tegas Megawati.
Menurut Megawati, penting bagi setiap tokoh untuk menunjukkan konsistensi dan komitmen terhadap nilai-nilai yang dianut. Hal itu, katanya, adalah kunci dalam menjaga integritas dan membangun kepercayaan publik.
Komentar