Relawan Arek-arek Jarwo Jadikan Jawa Timur Garda Depan Tegaknya “Budi Pekerti” yang Dirusak Elit Istana

“Belum pupus kekecewaan kita sebagai rakyat terhadap sikap tidak sopan dan songgong Gibran Rakabuming Raka di forum terhormat debat Cawapres itu. Kini, Pak Jokowi terang-terang menyatakan presiden tidak dilarang mendukung salah satu pasangan calon (Paslon) dalam Pilpres. Kita rakyat jadi binggung, karena sebelumnya Pak Presiden minta semua ASN dan TNI Polri harus netral
” kata Yuni.

Hal itu juga diakui Ketua Umum Jarwo Center, Budi Mulyawan sebagai wadah jejaring relawan Ganjar-Mahfud yang menaungi relawan Arek Arek Jarwo Jatim, dan banyak jejaring relawan Jarwo secara nasional maupun luar negeri.

Cepi, sapaan akrab Budi Mulyawan, mengatakan, rasa kecewa dan bingung terhadap diabaikannya moral Budi pekerti oleh para elit politik, termasuk elit istana itu dialami merata rakyat di daerah-daerah sebagaimana yang dilaporkan jejaring relawan Jarwo di seluruh provinsi.

Kata Cepi, sejak menculnya keresahan akibat tragedi paman Gibran, Anwar Usman merusak citra lembaga terhormat di Tanah Air, Mahkamah Konstitusi (MK), lewat membuat keputusan perkara No 90/PUU-XXI/2023 yang meloloskan Gibran sebagai Cawapres, kondisi politik Pilpres bukan semakin tenang.

“Sikap politik di tingkat elit Istana seperti terus bikin gaduh. Kalau presiden yang masih aktif dan tidak cuti sudah terang terangan mendukung anaknya maju Cawapres, ini justru semakin memancing kegaduhan politik”, kata Cepi, yang juga Ketua Umum Ormas Nasionalis Kombatan (Komunitas Banteng Asli Nusantara).

Komentar