Sri Mulyani Tutup Mulut Saat Ditanya Hasil Pertemuan Dengan Megawati, Kenapa..?

JurnalPatroliNews – Tangsel – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, tutup mulut saat ditanya mengenai hasil pertemuannya dengan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDI Perjuangan.

Pertemuan keduanya berlangsung di tengah berita tentang rencana Sri Mulyani untuk mundur dari jabatannya dalam Kabinet Indonesia Maju di awal tahun ini.

Wartawan menanyakan hasil pertemuan tersebut saat Sri Mulyani meninggalkan TPS 73 Bintaro, Tangerang Selatan, setelah mencoblos dalam Pemilu 2024. Namun, sang menteri hanya memberikan senyuman kepada wartawan sebelum bergegas memasuki mobilnya.

“Sudah ya, gitu aja yaa, terima kasih ya,” ucap Sri Mulyani saat memasuki mobil Alphard berwarna hitam, Rabu (14/2/24).

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, mengkonfirmasi adanya pertemuan tersebut. Menurutnya, pertemuan rutin antara keduanya terjadi karena keduanya merupakan Dewan Pengarah di Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN).

Hasto menambahkan bahwa selama pertemuan, Megawati dan Sri Mulyani juga membahas situasi negara saat ini serta isu fiskal yang penting bagi kemajuan bangsa.

Terkait spekulasi mengenai pengunduran diri Sri Mulyani, Hasto memilih untuk tidak memberikan komentar. Namun, dia menyatakan kekhawatirannya terhadap penggunaan bantuan sosial untuk kepentingan politik.

“Ya saat ini kan ada upaya-upaya untuk menggunakan bansos demi kepentingan elektoral, sampai anggaran setiap kementerian dipotong 5 persen untuk elektoral. Ini kan kita harus melihat kepentingan nasional yang lebih besar,” ungkap Hasto.

Menurutnya, penggunaan bantuan sosial untuk kepentingan politik bukanlah representasi dari komitmen kerakyatan. Hasto juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap situasi di mana bantuan sosial telah dimanipulasi untuk kepentingan pasangan calon tertentu.

Hasto tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai apa yang dibahas dalam pertemuan antara Sri Mulyani dan Megawati. Namun, dia menekankan bahwa keduanya memiliki komitmen yang sama terhadap kepentingan rakyat.

Komentar