PDI Perjuangan Jangan Terpancing Wacana Jokowi Siap Jadi Ketum Gantikan Megawati

*Kombatan: Kemenangan Ganjar di depan mata.*

JurnalPatroliNews – Jakarta – Ormas Nasionalis Komunitas Banteng Asli Nusantara (Kombatan) berharap Megawati dan PDI Perjuangan tidak terpancing wacana prematur Jokowi diusulkan jadi Ketua Umum PDI Perjuangan.

Dikhawatirkan isu itu dapat mengganggu realisasi kemenangan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 yang sudah di depan mata. Bahkan, juga berdampak terhadap target PDI Perjuangan kembali dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) menjadi partai pemenang Pemilu, untuk kali ketiga.

“Di atas kertas, Kemenangan Ganjar Pranowo di depan mata. Begitu pula target kursi Pileg. Tapi, munculnya isu prematur yang momennya tidak tepat ini mengundang polemik pro dan kontra, bisa mengacaukan konsolidasi kader di lapangan,” kata Ketua Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Kombatan, Budi Mulyawan alias Cepi, dalam keterangannya dikutip Kamis (5/10/2023).

“Oleh karena itu, harus tetap waspada jangan sampai wacana itu muncul akibat polarisasi pihak tertentu,” imbuh pimpinan Ormas yang mendeklarasikan Ganjar Pranowo maju Capres tergolong paling awal pada 2022.

Sebagai kader PDI Perjuangan sejak masih bernama PDI, Cepi mengatakan pihaknya sebenarnya mengapresiasi adanya wacana bahwa Jokowi setelah tidak menjabat sebagai presiden RI sangat layak menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan pada perhelatan Kongres PDI Perjuangan pada 2025 mendatang.

Apalagi, lanjut dia, pertimbangan wacana tersebut tidak sekadar untuk estafet kepemimpinan Megawati yang akan berakhir 2025. Namun, PDIP diharapkan dapat memberi ruang presisi terhadap pengabdian kader potensi seperti Jokowi yang sudah berhasil menjalankan tugas partai sebagai walikota Solo dua kali, Gubernur DKI Jakarta, dan menjadi presiden RI dua periode.

“Kombatan mengapresiasi usulan terhadap kader yang sudah mengharumkan nama besar partai. Hanya saja, sayang isu itu dimunculkan sekarang yang momennya tidak tepat. Sebab, tidak sedikit yang khawatir bukan cuma bisa berdampak menggembosi kekompakan kader menghadapi Pilpres dan Pileg,” kata Cepi.

Tapi, lajut dia, juga dikhawatirkan jadi kompor ‘meleduk’ yang mengganggu hubungan baik antara Megawati dan Jokowi yang dalam prosesi Pilpres dan Pileg 2024 dituntut soliditas harus tinggi.

“Mas Tok (Guntur Soekarnoputra, Red) memang selalu berpandangan PDI Perjuangan tidak harus dipimpin kader keturunan biologis Proklamator Soekarno. Tapi, juga terbuka untuk anak ideologis Soekarno,” ungkap Cepi menyinggung soal Guntur Soekarnoputra yang kakak kandung Megawati sebagai pelempar usulan itu.

“Yang jadi tanda tanya, kenapa usulan ditujukan khusus untuk Jokowi itu kok tiba-tiba dimunculkan saat semua kader dan konstituen PDI Perjuangan dituntut konsentrasi tinggi menghadapi Pilpres dan Pileg 2024 sudah waktunya dekat,” imbuh Cepi. Mengingat, suksesi kepemimpinan PDI Perjuangan ditentukan lewat kongres partai masih dua tahun lagi, yakni 2025.

Komentar