Penemuan 3 Bulan Baru di Neptunus dan Uranus, Membuat Para Astronom Takjub!

JurnalPatroliNews – AS – Para astronom baru saja dikagetkan oleh penemuan tiga bulan baru yang sebelumnya tidak terdeteksi di dalam tata surya kita. Dua di antaranya mengorbit Neptunus sementara satu lagi ditemukan mengelilingi Uranus.

Berdasarkan laporan dari AP News, para astronom berhasil mengidentifikasi ketiga satelit kecil ini melalui pengamatan teliti menggunakan teleskop canggih di Hawaii dan Chili. Pengumuman resmi mengenai penemuan ini dilakukan oleh Pusat Planet Kecil Persatuan Astronomi Internasional pada hari Jumat, tanggal 23 Februari 2024.

“Penghitungan terbaru menempatkan Neptunus sebagai bulan ke-16 yang diketahui dan Uranus sebagai bulan ke-28,” sebagaimana dilansir dari laporan tersebut, Sabtu, (24/2/24).

Salah satu dari bulan baru yang mengorbit Neptunus memiliki lintasan orbit terpanjang yang pernah tercatat. Diperlukan waktu sekitar 27 tahun bagi satelit kecil tersebut untuk menyelesaikan satu putaran mengelilingi Neptunus, planet es terjauh di tata surya, seperti yang dijelaskan oleh Scott Sheppard, seorang astronom di Carnegie Institution for Science di Washington yang turut serta dalam penemuan ini.

Berdasarkan informasi dari space.com, penemuan bulan baru di sekitar Uranus pertama kali dilakukan oleh ilmuwan pada bulan November tahun sebelumnya menggunakan teleskop Magellan di Chili. Kemudian, observasi lebih lanjut yang disertai dengan prediksi orbit yang diberikan oleh ilmuwan JPL memvalidasi penemuan tersebut sebulan kemudian.

Adapun dua bulan baru di sekitar Neptunus pertama kali terdeteksi pada bulan September 2021. Setelah mengamati orbit yang lebih terang dari kedua satelit alami ini, S/2002 N5, “penelusuran itu membawa kita kembali ke suatu objek yang terdeteksi di sekitar Neptunus pada tahun 2003 namun hilang sebelum bisa dipastikan bahwa objek itu benar-benar mengorbit planet tersebut,” ujar Sheppard.

Untuk mengonfirmasi orbit bulan Neptunus yang lebih redup, “dibutuhkan pengamatan khusus di bawah kondisi ultra murni” menggunakan Teleskop Sangat Besar Eropa di Chili dan Observatorium Gemini di Hawaii, demikian pernyataan tersebut.

Dengan menggunakan teleskop tersebut, Sheppard dan timnya melakukan serangkaian pengamatan selama tiga hingga empat jam dengan eksposur lima menit setiap kali. Data-data yang terkumpul kemudian diproses secara hati-hati sehingga gambar-gambar dari ketiga bulan baru ini dapat diungkap dengan lebih jelas.

Ketiga bulan tersebut memiliki orbit yang sangat condong dan berbentuk telur terhadap bidang raksasa es di sekitar Neptunus dan Uranus masing-masing. Hal ini menunjukkan bahwa bulan ini kemungkinan besar tidak terbentuk di sekitar planet yang mereka orbiti, melainkan terperangkap oleh gaya gravitasi di kemudian hari.

Komentar