Danau Towuti, Lokasi Wisata Purba yang Lebih Tua dari Danau Toba

JurnalPatroliNews – Indonesia memiliki beragam destinasi wisata. Salah satunya danau purba tertua bahkan disebut lebih tua dari Danau Toba.  

Danau ini bernama Danau Towuti, secara administratif, danau ini terletak di Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan. Danau ini memiliki memiliki lima pulau di tengah danau yang di antaranya yaitu Pulau Loeha, Pulau Bolong, dan Pulau Kembar.

Danau ini memiliki luas permuakan 561,1 kilometer persegi dan memiliki kedalaman mencapai 203 meter serta ketinggian 293 meter. Danau Towuti juga tercatat merupakan danau salah satu danau purba di dunia dengan umur mencapai jutaan tahun.

Sampai saat ini para ilmuwan telah mengidentifikasi setidaknya 12 danau purba di dunia antara lain, Danau Towuti, Danau Matano, Danau Poso, Danau Titicaca, Danau Biwa, Danau Baikal, Danau Kaspiaa, Danau Victoria, Danau Ohrid dan Danau Malawi.

Keunikan danau, ekosistem dan keragaman hayati yang sangat endemis membuat Danau Towuti dimasukkan dalam kategori Global Ecoregions oleh World Wide Fund for Nature.

Towuti dikenal memiliki keindahan serta menambah kesejukan jika Anda berkunjung ke danau satu ini.

Danau ini sangat menawan karena air tawar di dalamnya masih sangat jernih, dengan menggunakan speedboat atau perahu, dijamin Anda akan ketagihan.

Di sisi lain, Danau Towuti sangat mengesankan karena kearifan lokalnya masih terjaga hingga saat ini.

Selain memiliki pemandangan yang menawan, Danau ini memiliki 6 spesies kerang (Tylomelania), 3 spesies kepiting (Gecarcinucidae), 6 spesies udang dan 10 spesies ikan bersirip tajam (Thelmaterinidae) Salah satu spesies yang menarik adalah ikan butini (Glossogobius matanensis) yang hidup di dasar danau.

Ikan Opudi (Telmatherina celebensis) termasuk salah satu ikan hias yang diperdagangkan baik dalam negeri maupun luar negeri. Nama dagang ikan ini adalah Celebes Rainbow Fish atau Celebes Sail Fish dan merupakan salah satu tempat habitat buaya terbesar di Indonesia.

Danau yang menghubungkan antara Provinsi Sulawesi Selatan dengan Sulawesi Tenggara ini memiliki peranan penting bagi masyarakat dan makhluk hidup lain yang ada di sekitarnya.

Masyarakat sekitar umunya memanfaatkan danau ini sebagai sumber air, PLTA, tempat mencari ikan untuk disantap sehari-hari maupun dijual kembali sebagai ikan hias.

Mengenai fasilitasnya, tentu Anda tak perlu khawatir, karena fasilitas yang ada di objek tempat wisata yang satu ini bisa dikatakan sudah cukup lengkap, diantaranya seperti parkir, mushola, toilet, dan pedagang makanan ringan.

Untuk jam operasionalnya, objek wisata yang satu ini buka setiap hari selama 24 jam. Masuk ke lokasi wisata ini tak perlu membeli tiket alias gratis.

Komentar