Daerah Diminta Waspadai Bibit Siklon Tropis 94W

JurnalPatroliNews – Jakarta,– Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta seluruh kepada daerah di tingkat provinsi mewaspadai potensi bibit siklon tropis 94W. Kewaspadaan menekankan pada peringatan dini dan langkah kesiapsiagaan.  

Pemerintah provinsi diharapkan menginstruksikan beberapa upaya. Pertama, meningkatkan koordinasi dengan BMKG di wilayah terkait dengan perkembangan potensi bibit siklon tropis.

Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan mengatakan, informasi peringatan dini BMKG dapat digunakan untuk mempercepat penyebarluasan informasi peringatan dini bencana. Serta menyusun rencana tindak lanjut dan pengambilan keputusan.

Kedua, pemerintah daerah meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem seperti puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir dan hujan es. Serta dampak yang ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang maupun jalan licin.

Terakhir, koordinasi antar dinas terkait dan aparatur untuk kesiapsiagaan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan masing-masng.

“Upaya ini bertujuan mencegah dampak yang mungkin timbul. Koordinasi menyasar pada komunikasi risiko yang ditujukan kepada masyarakat mengenai potensi bahaya bencana alam. Seperti menjauh dari lembah sungai, lereng rawan longsor, pohon tumbang atau tepi pantai, khususnya warga yang bermukim di wilayah risiko tinggi,” jelas Lilik Kurniawan, Selasa (13/4).

BMKG memonitor adanya bibit siklon tropis 94W yang mulai tumbuh di wilayah Samudera Pasifik sebelah utara Papua pada Senin (12/4).

Melalui citra Satelit Himawari-8, bibit siklon tropis yang terdeteksi di -5.8 LU-141.1 BT itu menunjukkan petumbuhan awan konvektif, yang persisten dan cukup signifikan di sekitar sistem dalam enam jam terakhir.

Area dengan kecepatan angin maksimum (15-20 knot) terkonsentrasi di kuadran utara dan selatan dari pusat sistem. Adapun tekanan minimum bibit siklon tropis 94W mencapai 1007 hPa dan dengan kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai 20 knot atau 37 km/jam.

(askara)

Komentar