Iran Memperingati Hari Nasional Avicenna, Ahli Ilmu Pengetahuan Persia

Jurnalpatrolinews – Teheran : Iran menandai hari nasional Avicenna, filsuf dan dokter Persia terkemuka pada 22 Agustus.

Ibn Sīnā dikenal sebagai Avicenna (980-1037) adalah seorang dokter Persia dan dianggap sebagai filsuf dan ilmuwan paling terkenal dan berpengaruh di dunia Islam abad pertengahan.

Warga Iran juga memperingati Hari Dokter Nasional pada 22 Agustus untuk memberikan penghormatan atas semua upaya yang dilakukan oleh Avicenna pada masanya. Dia sangat terkenal karena kontribusinya di bidang filsafat dan kedokteran.

Dia menulis Kitāb al-shifāʾ (Kitab Penyembuhan), sebuah ensiklopedia filosofis dan ilmiah yang komprehensif, dan Al-Qānūn fī al-ṭibb (The Canon of Medicine), yang merupakan salah satu buku paling terkenal dalam sejarah kedokteran.

Dia diajari Alquran dan banyak literatur Arab saat dia berusia 10 tahun. Dia menguasai logika, ilmu alam, dan matematika ketika dia berusia 18 tahun. Dia kemudian beralih ke teologi dan mempelajari Metafisika Aristoteles.

Sistem filosofis Ibnu Sina telah meninggalkan efek terdalam dan paling gigih pada pemikiran filosofis Islam dan juga filosofi Abad Pertengahan Eropa. Dia memiliki inovasi dalam filosofi Peripatetic, menghilangkan poin dalam pemikiran Aristoteles, dan terkadang menambahkannya.

Dia berusaha untuk membangun sistem filosofis baru berdasarkan pemikiran Platonis dan neo-Platonis, tetapi petualangan dalam hidupnya, dan kematiannya yang prematur, membuat usahanya belum selesai.

Pada usia 16 tahun Avicenna beralih ke kedokteran, suatu disiplin ilmu yang dia klaim sebagai penguasaan “mudah”. Ketika sultan Bukhara jatuh sakit dan tidak ada dokter istana yang dapat mendiagnosis penyakit tersebut, Avicenna dipanggil dan menyembuhkannya.

Dia memulai karir menulisnya yang besar pada usia 21 tahun. Sekitar 240 judul yang masih ada diberikan kepadanya. Dia bekerja di berbagai bidang, termasuk matematika, geometri, astronomi, fisika, metafisika, filologi, musik, dan puisi.

Pengaruh dalam Filsafat dan Kedokteran

Karya filsafat dan sains Avicenna yang paling penting adalah Kitāb al-shifāʾ, yang merupakan ensiklopedia empat bagian yang mencakup logika, fisika, matematika, dan metafisika. Karena sains disamakan dengan kebijaksanaan, Ibnu Sina mencoba klasifikasi pengetahuan yang luas dan terpadu.

Al-Qānūn fī al-ṭibb (The Canon of Medicine) karya Ibnu Sina, selama berabad-abad, telah menjadi buku paling terkemuka dan berpengaruh dalam bidang kedokteran, baik di negara-negara Islam maupun Eropa Abad Pertengahan.

The Mausoleum of Avicenna adalah sebuah kompleks yang terletak di Ibn Sina Square, Hamadan, Iran. Itu telah terdaftar sebagai salah satu monumen nasional negara itu di Daftar Warisan Nasional Iran.

Avicenna dianggap sebagai ikon nasional di Iran, Afghanistan, dan Tajikistan dan sering dianggap sebagai salah satu orang Persia terhebat. Beberapa monumen dan bangunan dinamai menurut namanya untuk menghormatinya termasuk, The Avicenna Mausoleum and Museum in Hamadan (dibangun pada tahun 1952), Bu-Ali Sina University di Hamadan (Iran), bioteknologi Avicenna Research Institute di Teheran (Iran), ibn Sīnā Tajik State Medical University di Dushanbe, Ibn Sina Academy of Medieval Medicine and Sciences di Aligarh, India, Avicenna School di Karachi dan Avicenna Medical College di Lahore, Pakistan, Ibne Sina Balkh Medical School di Balkh, Afghanistan, Ibni Sina Faculty Of Medicine dari Universitas Ankara Ankara, Turki, gedung kelas utama (Gedung Avicenna) Universitas Teknologi Sharif, dan Sekolah Terpadu Ibn Sina di Kota Marawi (Filipina).

Avicenna Prize, yang diberikan oleh UNESCO sejak 2003, diberikan setiap dua tahun kepada individu dan kelompok atas upaya mereka untuk mengintegrasikan etika dalam sains. Penghargaan tersebut bertujuan untuk menekankan pentingnya etika dalam pencapaian ilmiah.  

Komentar