Kata Kang Emil Soal Relawan Vaksin yang Ternyata Kena Covid

JurnalPatroliNews – Jakarta, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil enggan berkomentar lebih lanjut mengenai relawan vaksin covid-19 Sinovac di Bandung yang malah positif terjangkit covid-19.

Menurut Ridwan Kamil, dirinya tidak bisa berkomentar banyak, karena dirinya pun telah menjadi objek dari percobaan vaksin itu sendiri.

“Terkait masalah yang relawan, sebenarnya saya tidak punya kapasitas secara teknis, karena saya objek dari vaksinasi sendiri. Walaupun saya dengar kan, makanya jangan banyak berpergian ke zona-zona yang berbahaya. Karena nanti akan mengganggu proses statistiknya,” jelas Ridwan Kamil dalam konferensi pers, Senin (14/9/2020).

“Itu lah kenapa tidak semua yang daftar relawan itu lulus jadi relawan. Bahkan saya mendengar masih terbuka kalau masih ada yang mau daftar jadi relawan. Karena relawan yang mendaftar tidak semuanya memenuhi kualifikasi,” kata pria yang kerap disapa Kang Emil, melanjutkan penjelasannya.

Untuk diketahui, di antara relawan vaksin Sinovac di Bandung, ada satu orang yang dipastikan positif covid-19. Diduga, satu relawan itu tidak mendapat suntikan vaksin, melainkan mendapat suntikan plasebo saja.

Dengan adanya kemungkinan si relawan ini mendapat suntikan plasebo saja, maka hingga saat ini belum bisa ditarik kesimpulan bahwa vaksin Sinovac tidak efektif menangkal virus Corona di Indonesia.

“Kalau dapat plasebo bagaimana? Mungkin dapat plasebo, saya tidak tahu,” kata Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin COVID-19 dari Unpad, Prof Kusnandi Rusmil, kepada detikcom, Sabtu (12/9/2020).

Kusnandi menjelaskan, para relawan tidak tahu apakah dirinya mendapat suntikan berisi vaksin Sinovac betulan atau sekadar mendapat suntikan plasebo alias obat kosong. Memang begitulah prosedur uji klinisnya.

Kepastian apakah si relawan yang positif COVID-19 ini sudah disuntik vaksin atau hanya disuntik plasebo sebelum terjangkit COVID-19 barulah bisa diketahui enam bulan lagi dari sekarang.

“Nanti diketahui pada akhir penelitian. Nanti diungkap pada akhir penelitian yang dapat plasebo berapa yang dapat vaksin berapa. Nanti dihitung jumlah orangnya. Termasuk nama-namanya juga tahu,” kata Kusnadi melanjutkan.

(cnbc)

Komentar