JurnalPatroliNews – Jakarta, – Dinamika elektabilitas calon presiden terus bergulir, seperti yang terlihat dari hasil survei yang dilakukan oleh Laboratorium Ilmu Politik Universitas Bakrie pada bulan November ini.
Menurut Analis Politik dari Universitas Bakrie, Tri Andika, survei yang dilakukan pada 15-20 November 2023 mengungkapkan adanya perubahan signifikan, terutama dengan munculnya efek dari kehadiran Gibran dan Cak Imin sebagai Calon Wakil Presiden.
“Andaikan pada survei bulan September elektabilitas Anies Baswedan hanya sekitar 15-16%, maka pada bulan November ini terjadi peningkatan sebesar 5%, mencapai 21%,” ungkap Tri, seperti dikutip pada Minggu (26/11/2023).
Peningkatan yang sama juga terlihat pada pasangan Prabowo-Gibran. Elektabilitas Prabowo pada bulan September mencapai 33%, dan pada bulan November meningkat 10% menjadi 43%.
Tri menjelaskan bahwa kenaikan ini tidak hanya dipengaruhi oleh efek kehadiran Gibran, tetapi juga oleh para pendukung fanatik Pak Jokowi yang beralih dukungan dari PDIP ke Prabowo-Gibran.
“Perubahan elektabilitas terjadi pada pasangan nomor 1 dan 2. Namun, hal ini belum terlihat pada pasangan Ganjar-Mahfud,” tambahnya.
Tri menyoroti bahwa figur Mahfud MD belum memberikan dampak elektoral yang signifikan bagi Ganjar-Mahfud. Sebaliknya, elektabilitas Ganjar Pranowo cenderung melemah, turun dari 33% pada bulan September menjadi 26% pada bulan November.
“Ikut berpasangan dengan Mahfud MD belum memberikan dampak yang signifikan, dan pasangan Ganjar-Mahfud menghadapi tantangan migrasi pemilih fanatik Jokowi yang beralih ke pasangan Prabowo-Gibran,” jelasnya.
Hasil survei Capres dan Cawapres 2024 adalah sebagai berikut:
- Anies-Muhaimin: 21,31%
- Prabowo-Gibran Rakabuming: 43,48%
- Ganjar-Mahfud MD: 26,38%
- Tidak memilih: 1,04%
- Belum menentukan pilihan: 7,79%
Tri menekankan bahwa meskipun Ganjar-Mahfud masih berada di posisi kedua, perlu dicatat bahwa dalam dua bulan terakhir, pasangan Anies-Cak Imin mampu meningkatkan elektabilitas mereka sebesar 5%. Jika tren ini terus berlanjut, kemungkinan besar mereka dapat menyalip Ganjar-Mahfud dan masuk ke putaran kedua.
Dalam konteks partai politik, survei ini menunjukkan bahwa PDIP dan Gerindra bersaing ketat dengan perolehan masing-masing 23,8% dan 22,92%. Golkar menduduki peringkat ketiga dengan perolehan 9,76%.
Meskipun demikian, sebanyak 76% responden menyatakan kemungkinan untuk mengubah pilihan mereka pada Pemilu 2024 nanti.
Survei ini dilakukan oleh Laboratorium Ilmu Politik Universitas Bakrie pada 15-20 November 2023, melibatkan 1.245 responden di 34 provinsi di Indonesia. Metode survei menggunakan kuisioner aplikasi Qualtrics dengan sistem berbasis nomor HP dan pembatasan 1 alamat IP. Margin of error yang ditetapkan dalam survei adalah 2,8%-3%.
Dana untuk survei berasal dari dana penelitian internal Laboratorium Ilmu Politik Universitas Bakrie sebesar 15 juta rupiah.
Komentar