Antarkan UMKM Naik Kelas, BRI Perkuat Ekosistem Bisnis Berbasis Ekonomi Kerakyatan

Besaran Pinjaman kelompok usaha tersebut mulai dari Rp2 juta-Rp4 juta dengan tenor 50 minggu dan angsuran Rp100.000 per pekan.

Di wilayah Kuta, rekam jejak keberhasilan pemberdayaan oleh BRI salah satunya terlihat dari workshop Arum Dalu Sekar milik Nawangsari Setyowati yang merupakan nasabah SME Kanca BRI Kuta.

Nawangsari merupakan nasabah yang naik kelas dari KUR kecil sebesar Rp500 juta hingga mendapatkan pembiayaan dengan plafon Rp2,1 miliar.

Arum Dalu Sekar didirikan pada 1991 dengan 6 karyawan tetap.

Karyawan memiliki keahlian dalam berbagai hal, seperti kontrol kualitas, pengepakan, dan komunikasi dengan produsen.

Nawangsari bekerja langsung di lapangan dengan lebih dari 12 kelompok produsen yang berbeda dari berbagai ukuran dan di berbagai bidang produksi kerajinan tangan.

Nawangsari mendukung kelompok produsen dengan desain dan ide, dukungan teknis, masalah kontrol kualitas, administrasi hingga pemasaran.

Arum Dalu Sekar mencakup spektrum besar kerajinan Indonesia seperti aksesoris wanita, perhiasan perak, tenun ikat, batik, fesyen, produk dekorasi interior, produk serat alam dan peti mati ecodegradable.

Arum Dalu Sekar juga merupakan anggota Fair Trade Organization yang bertujuan mendukung pembayaran harga yang wajar dan peningkatan standar sosial dan lingkungan pelaku usaha dan ekosistem bisnisnya.

Ekosistem usaha ini sangat kuat dan produksinya pun menembus pasar global. Produksi Arum Dalu saat ini mayoritas berupa produk kerajinan peti mati ecodegradable yang di ekspor ke Inggris, Belanda dan Australia.

Sebagian besar supplier bahan baku rotan berasal dari Jawa Timur dan merupakan nasabah mikro BRI, sehingga terdapat ekosistem yang terbentuk dari UMKM BRI sendiri.

Selain itu, di Tabanan ada pula nasabah Dana Talangan PARI I Nengah Suarsana yang merupakan nasabah binaan BRI Unit Denbantas Kanca Tabanan.

Usaha yang dimiliki Suarsana adalah di bidang pertanian sebagai pengepul gabah beras organik.

Saat ini Suarsana telah memiliki anggota sebanyak 128 petani dengan hasil produksi 10-20 ton per bulan. Usaha tersebut telah berlangsung sejak tahun 2000.

Saat ini pinjaman PARI yang diterima Suarsana mencapai sebesar Rp60 juta dengan tenor 1 (satu) bulan yang digunakan untuk perputaran modal usaha pertanian.

Selain dana talangan PARI tersebut, Suarsana juga merupakan nasabah Kupedes BRI.

Komentar