Viral Video Anggota Polres Meninggal di Tondano, Kapolres Bitung Katakan Ini

JurnalPatroliNews – Tondano – Kapolres Bitung, AKBP Tommy Bambang Souissa SIK menanggapi viralnya video soal pemakaman salah satu anggotanya di wilayah Tondano Kabupaten Minahasa, Senin (25/13/23) lalu.

Dalam video itu, perekam menuding jika proses pemakaman Alm Aiptu Riduanta Sitepu tanpa perhatian dari jajaran Polri, dalam hal ini Polres Bitung.

“Ini anggota yang meninggal ini baru berapa, dua hari lalu masih dinas di Polres Bitung, tapi tidak ada upacara penghormatan sama sekali, miris. Aiptu Ridwan Sitepu dinas di Intelkam Polres Bitung, biar satupun pimpinan dari Polres Bitung tidak hadir sama sekali, miris, miris, sangat miris. Inilah wajah Polri yang sebenarnya guys,” kata si pembuat video.

Menanggapi video itu, Kapolres menyatakan sangat menyangkan narasi yang dibuat oleh si pembuat video tanpa tahu persis seperti apa kejadian saat proses pemakaman Alm Aiptu Riduanta Sitepu.

Kapolres menjelaskan, tanggal 25 Desember, ia mendapat laporan jika ada salah satu anggotanya yang meninggal akibat sakit di wilayah Tondano.

“Pagi itu, saya langsung perintahkan beberapa PJU yakni Kasat Intelkam dan Kasat Narkoba untuk ke rumah duka serta mengurus semua keperluan, termasuk proses pemakaman,” kata Tommy, Rabu (27/12/2023).

Kebetulan PJU yang ke rumah duka dan pemakaman tidak mengenakan seragam, hanya mengenakan seragam sipil.

“Pejabat PJU yang saya utus juga mengirimkan foto-foto saat memikul keranda menuju lokasi pemakaman, tapi tidak mengenakan seragam Polisi karena keduanya dalam situasi pengamanan Operasi Mantap Brata dan Operasi Lilin Samrat 2023,” katanya.

Pun demikian, Tommy menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga Aiptu Riduanta Sitepu karena tidak bisa hadir dan hanya mengirimkan perwakilan.

Alasannya, sebagai pimpinan wilayah, ia tidak boleh meninggalkan lokasi mengingat Operasi Mantap Brata dan Operasi Lilin Samrat 2023 sementara digelar.

“Ditambah lagi, di hari itu saya berkeliling berpatroli memantau proses pengamanan rumah ibadah yang menggelar ibadah perayaan Natal. Jadi, saya meminta maaf kepada keluarga karena tidak bisa meninggalkan wilayah,” katanya.

Tommy juga menyatakan, si pembuat video telah dimintai klarifikasi oleh Kasat Intelkam dan telah membuat video permintaan maaf.

“Ini pembelajaran bagi kita semua agar lebih bijak menyebar informasi, apalagi video atau narasi yang memojokkan institusi tanpa ada klarifikasi,” katanya.

Komentar