Target OPEC+ Meleset, Harga Minyak Ambrol ke Level Terendah Sejak Januari

Reuters juga mencatat kenaikan suku bunga dari bank sentral berbagai negara konsumen minyak dalam rangka melawan lonjakan inflasi, menimbulkan kekhawatiran perlambatan ekonomi. Selain juga membuat penurunan permintaan minyak yang ada.

“Latar belakang pengetatan kebijakan moneter global oleh bank sentral utama untuk meredam inflasi yang meningkat, dan kenaikan luar biasa pada greenback menuju level tertinggi dari dua dekade, meningkatkan kekhawatiran atas perlambatan ekonomi serta bertindak sebagai angin utama untuk pergerakan ekonomi global,” jelas Sugandha Sachdeva dari Religare Broking, seperti dikutip dari Reuters.

Pada 5 Oktober, Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutu yang dipimpin Rusia disebut OPEC+ akan melakukan pertemuan. Ini akan mengalihkan perhatian, setelah sebelumnya sepakat memangkas produksi secara moderat.

Namun, OPEC+ berproduksi jauh di bawah output yang ditargetkan. Artinya pemotongan lebih lanjut mungkin tidak akan berdampak banyak pada pasokan.

Reuters melaporkan dari data pekan lalu, target OPEC+ meleset. Yakni pada Agustus sebesar 3,58 juta barel dan mencatatkan penurunan lebih besar dari bulan Juli.

Komentar