Jurnalpatrolinews – Jayapura : Ritual bakar batu mengakhiri perang suku di Kabupaten Puncak pada tahun 2010-2011 lalu antara kubu Elvis Tabuni dan Simon Alom.
Diketahui perang suku antara kubu Elvis Tabuni dan Simon Alom dikenal dengan Karibo Gerindra. Pasalnya, karibo Gerindra pecah, setelah keduanya memperebutkan dukungan Partai Gerindra, untuk maju sebagai calon Bupati Puncak periode 2013-2018.
Elvis Tabuni dalam surat pernyataan sikap yang dibacakan Thomas Tabuni selaku panglima perang sebagai berikut:
Pertama, kami kepala perang pihak Elvis Tabuni menyatakan dengan sungguh – sungguh, mengakhiri konflik pasca Pemilukada kabupaten Puncak pada hari Sabtu tanggal 31 Oktober 2020 tanpa dendam kepada siapapun.
Kedua, kami kepala perang dengan tegas menolak gangguan keamanan dengan bentuk apapun terjadi di kabupaten Puncak, apabila terjadi maka kami mengharapkan untuk tindak tegas sesuai dengan hukum yang berlaku.
Ketiga, kami kepala perang dengan tegas untuk sampaikan kepada siapapun yang ingin mencalonkan diri sebagai Calon Bupati Puncak dan Calon Wakil Bupati Puncak pada Pemilukada tahun 2023 mendatang diharapkan untuk tak merebut Partai Gerindra, karena kader Partai Gerindra sudah siap maju mencalonkan diri sebagai calon bupati Puncak.
“Jika tak diindahkan maka kami sebagai kepala perang siap akan mengulangi perang kedua kali di kabupaten Puncak. Dengan pernyataan ini menjadi manfaat dan keselamatan rakyat kabupaten Puncak,” tegas Thomas Tabuni.
Sementara itu, Kapolres Puncak Dicky H. Saragih, SSos mengatakan pihaknya mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada seluruh tokoh – tokoh perang Elvis Tabuni dan masyarakat, yang mendukung proses acara ini dari tanggal 27 Oktober sampai dengan hari ini tanggal 31 Oktober 2020 bisa berjalan dengan aman.
Ia juga mengucapkan kepada Militer Murib dan pasukannya yang telah sama – sama menjaga keamanan sampai dengan hari ini.
“Kami juga akan menjaga pernyataan sikap yang telah ditetapkan oleh Elvis Tabuni selaku kepala perang, dan kami akan teruskan ke pimpinan TNI/Polri untuk diketahui dan menjadi pedoman kami kedepannya dalam rangka menjaga Pemilukada Puncak tahun 2023,” ujarnya.
Ritual bakar batu akhir perang suku tahun 2010 – 2011 yang dilaksanakan meliputi babi sebanyak 29 ekor, dibagi 2 titik yaitu 1 titik di kediaman Elvis Tabuni sebanyak 21 ekor babi dan 1 titik di Ondume (Markas Lama Militer Murib), Kampung Upaga sebanyak 8 ekor babi.
Kolam sebanyak 7 (tujuh) kolam terdiri dari 6 kolam berisi babi dan sayuran dan 1 kolam berisi ayam 50 ekor, khusus untuk yang beragama Muslim.
Ritual bakar batu akhiri perang suku ini diikuti masyarakat kubu Elvis Tabuni sebanyak kurang lebih 700 – 800 orang. (papua inside)
Komentar