JurnalPatroliNews – Jakarta – Anggaran Kementerian Pertahanan di bawah kepemimpinan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi sorotan utama dalam APBN 2024 yang telah disahkan oleh Presiden Joko Widodo.
Dengan total anggaran mencapai Rp139,27 triliun, Kemenhan menempati peringkat kedua setelah Kementerian PUPR yang mendapat alokasi tertinggi sebesar Rp147,37 triliun.
Peningkatan ini menjadi sorotan utama, terutama karena perubahan alokasi anggaran untuk belanja alutsista dari utang luar negeri yang meningkat menjadi US$25 miliar di tahun 2024, setara dengan kenaikan sebesar Rp65 triliun (dengan kurs Rp15.400/US$).
“Untuk 2020-2024 waktu itu sudah disetujui bapak Presiden US$20,75 miliar, nah kemarin karena ada perubahan maka alokasi untuk 2024 menjadi US$25 miliar. Terjadi kenaikan yang signifikan dari US$20,75 miliar ke US$25 miliar itu yang kemarin disepakati,” kata Sri Mulyani, Senin (18/12/23).
Lalu, untuk apa saja anggaran sebesar itu?
Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 76 Tahun 2023 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2024, anggaran Kementerian Pertahanan akan dialokasikan untuk tiga matra TNI, yaitu TNI Angkatan Darat, Laut, dan Udara.
Di dalam Kementerian Pertahanan, sekitar Rp22,25 triliun akan diperuntukkan untuk program modernisasi alutsista, non alutsista, dan sarpras pertahanan. Sedangkan, Rp2,10 triliun dialokasikan untuk program dukungan manajemen.
Komentar