Di Telusuri TACB, Basement Gedung Sarinah, Ada Penampakan ‘Harta Karun’ Soekarno

JurnalPatroliNews – Jakarta,- Dalam proses pemugaran Gedung Sarinah yang berlokasi di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat ditemukan bahwa gedung ini menyimpan ‘harta karun’ yang berusia setengah abad.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam kunjungannya ke gedung tersebut pekan lalu memamerkan relief tersebut yang telah berhasil direstorasi setelah terkubur sekian lamanya.

Terlihat relief yang tadinya hanya mejeng di basement itu kini diletakkan pada lokasi yang akan ramai dilalui pengunjung.

“Sarinah merupakan pusat perbelanjaan berstatus cagar budaya dengan konsep urban forest yang mengutamakan outdoor space di jantung kota Jakarta,” tulis Erick dalam postingannya di akun Instagramnya, seperti dikutip Minggu (23/1/2022).

Relief ini memang kembali ditemukan pada basement bahkan sudah tertutup mesin pendingin gedung yang besar, saat sebelum Sarinah direnovasi.

Direktur Utama PT Sarinah Fetty Kwartati menjelaskan Sarinah sebagai gedung dengan predikat cagar budaya juga memiliki sebuah karya seni rupa patung relief tersebut.

Dia menjelaskan, relief ini dibangun atas perintah presiden pertama Indonesia, Bung Karno. Pembuatannya dinilai sebagai simbol keberpihakan ekonomi pada rakyat. Ekonomi ini bertumpu pada hasil pertanian, perkebunan, perikanan dan kerajinan.

Relief ini menurut catatan beberapa ahli sejarah, dan seni rupa nasional, dibuat oleh kelompok seniman Yogyakarta pada masa konstruksi (1962-1966) yang menampilkan para penjaja dan pelapak yang melambangkan perjuangan rakyat kecil mencari nafkah.

Menurut catatan pencipta, pembuatan relief ini dilakukan oleh kelompok pematung serta pelukis dari Yogyakarta.

Namun hingga kini siapa arsitek atau desainer patung ini masih ditelusuri oleh TACB, termasuk juga blue print atau cetak birunya, karena penting untuk pekerjaan restorasi.

Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) mengatakan karya seni ini ukurannya sangat epik serta gigantik. Bahkan pada saat dibuat sudah menggunakan teknologi pengecoran panel tunggal modern.

Komentar