JurnalPatroliNews – Jakarta – Nilai tukar rupiah kembali mencatat penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelah Donald Trump resmi dilantik sebagai Presiden AS pada 20 Januari 2025. Pergerakan rupiah ini mencerminkan respons pasar terhadap ekspektasi kebijakan ekonomi pemerintahan Trump.
Seperti dilansir data Bloomberg, rupiah dibuka menguat 0,08% ke level Rp16.367 per dolar AS pada 21 Januari 2025 pukul 09.00 WIB. Sementara itu, indeks dolar AS mengalami pelemahan 0,76% ke posisi 108,53. Pelemahan dolar AS turut mendorong penguatan mata uang negara berkembang, termasuk rupiah.
Penguatan rupiah terjadi di tengah ketidakpastian global akibat kebijakan ekonomi Trump yang menekankan proteksionisme perdagangan. Trump mengumumkan pembentukan “Layanan Pendapatan Eksternal” untuk mengelola tarif impor, yang diklaim akan meningkatkan penerimaan negara. Namun, kebijakan ini juga berisiko menaikkan harga barang impor dan mendorong inflasi.
Komentar