H-7 Lebaran, 23.500 Penumpang Tinggalkan Jakarta Lewat Stasiun Senen

JurnalPatroliNews – Jakarta – Peningkatan arus mudik mulai terlihat di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat pada H-7 Hari Raya Idul Fitri 1444 H atau Sabtu (15/4).

Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa mengatakan, pihaknya mencatat ada 23.500 penumpang yang meninggalkan Jakarta melalui Stasiun Pasar Senen.

“Stasiun Pasar Senen pada Sabtu 15 April 2023 volume penumpang berangkat sudah mengalami peningkatan,” kata Eva.

“Untuk hari ini sekitar 23.500 penumpang berangkat dari Stasiun Pasar Senen dengan layanan 32 KA yang beroperasi,” imbuhnya.

Berdasarkan pantauan di lokasi, kepadatan memang terlihat di ruang tunggu dan akses masuk ke peron.

Para calon penumpang secara bergantian memasuki peron untuk menaiki kereta api tujuannya. Mereka terlihat juga membawa sejumlah koper dan tas berukuran besar.

Salah satu pemudik yang berangkat dari Stasiun Pasar Senen, Kristin (35), mengaku berangkat lebih awal demi menghindari kepadatan yang semakin terjadi jelang Lebaran.

Sebab, di hari ini pun, menurut dia, para pemudik cukup memadati stasiun ini.

“Mudik ke Lamongan. (Kenapa mudik sekarang), ya, kalau deket Lebaran, kan, ramai,” ungkapnya.

Kristin bersama suami dan dua anaknya lebih memilih pulang ke kampung halaman menggunakan kereta api lantaran dinilai lebih aman.

“Ya, lebih aman, sih (naik kereta),” ucap Kristin.

Sementara itu pemudik lainnya, Anto (35), mengungkapkan kehabisan tiket kereta api untuk pulang mudik dengan waktu yang lebih mendekati hari Lebaran.

Alhasil, dia hanya kebagian tiket kereta api menuju kampung halamannya di Garut dengan waktu keberangkatan hari ini.

“Pesan tiket online, kalau tanggal-tanggal yang lain udah kehabisan. Pesan dari seminggu sebelum keberangkatan,” tutur Anto.

Anto bersama keluarganya pun mengaku rindu pulang ke kampung halaman menggunakan kereta api. Pasalnya, selama pandemi melanda, syarat-syarat ketat diterapkan bagi para penumpang kereta api. Sehingga di tahun-tahun sebelumnya, Anto bersama keluarga memilih pulang kampung menggunakan bus.

“Dulu zaman bebas (COVID) saya naik kereta. Ya, sekarang pengin lah naik kereta lagi,” jelas Anto.

Komentar