Harga Emas Antam Naik Rp 2.000, Sejalan Naiknya Harga Emas Dunia

JurnalPatroliNews – Jakarta, – Harga emas Logam Mulia produksi PT Aneka Tambang Tbk pada Sabtu (24/12/2022) di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung naik Rp 2.000/gram menjadi Rp1.006.000 per gram. Sementara harga buyback (harga yang digunakan ketika menjual emas kembali) juga naik Rp2.000 per gram menjadi Rp906.000 per gram.

“Harga jual kembali adalah sama untuk semua pecahan dan tahun produksi. Untuk transaksi buyback silakan menghubungi Butik Emas LM terdekat dengan jam layanan pada hari kerja Senin-Jumat. Pembayaran dilakukan secara transfer pada H+2 s/d H+3 (hari kerja). Jika kemasan rusak atau hilang dikenakan potongan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku,” jelas keterangan di situs Antam.

Kenaikan harga emas antam sejalan dengan naiknya harga emas dunia. Pada perdagangan Jumat (23/12/2022), harga emas suksesmenguat 0,3% ditutup pada posisi US$ 1.797,91 per troy ons.

Dengan begitu, harga emas masih menguat 0,31% secara point to point dalam sepekan.

Memburuknya sentimen global, membuat harga emas dunia pun naik sebab investor beralih pada aset safe haven.

Faktor penggerak emas di antaranya adalah data klaim pengangguran Amerika Serikat (AS) serta melonjaknya kasus di China.

Angka masyarakat yang mengajukan klaim untuk tunjangan pengangguran, meningkat kurang dari yang diharapkan, sehingga menunjukkan pasar tenaga kerja AS masih kuat di tengah kenaikan suku bunga acuan oleh bank sentral yang palingpowerfuldunia tersebut.

Klaim awal untuk tunjangan pengangguran negara bagian naik 2.000 ke penyesuaian musiman 216.000 untuk pekan yang berakhir 17 Desember. Angka tersebut dibawah ekspektasi ekonom yang disurvei Reuters di 222.000 orang. Serangkaian PHK di sektor teknologi dan industri yang sensitif terhadap suku bunga seperti perumahan sejauh ini tidak berdampak material pada klaim.

Kekuatan pasar tenaga kerja, yang juga digarisbawahi oleh beberapa penyusutan jumlah pengangguran pada awal Desember setelah sebagian besar meningkat sejak Oktober, meningkatkan risiko bahwa Federal Reserve dapat terus menaikkan suku bunga ke tingkat yang lebih tinggi dan mempertahankannya di sana untuk sementara karena menangani inflasi.

Sementara dari China, angka infeksi virus Covid kembali memburuk. Bahkan, China memperkirakan puncak kasus infeksi Covid-19 akan terjadi dalam seminggu mendatang, menurut Zhang Wenhong, Direktur Pusat Nasional untuk Penyakit Menular negara tersebut.

“China diperkirakan akan mencapai puncak infeksi dalam waktu seminggu,” katanya, sebagaimana dilaporkan The Paper, outlet berita yang didukung pemerintah Shanghai pada Kamis (22/12/2022).

“Puncak infeksi juga akan meningkatkan tingkat penyakit parah, yang akan berdampak pada seluruh sumber daya medis kami,” ujarnya, menambahkan gelombang akan berlangsung satu atau dua bulan lagi setelah itu, dilansir dari Reuters, Jumat (23/12/2022).

Sebuah rumah sakit Shanghai memperkirakan setengah dari 25 juta orang pusat komersial akan terinfeksi pada akhir minggu depan. Para ahli mengatakan China dapat menghadapi lebih dari satu juta kematian akibat Covid tahun depan.

China sendiri melaporkan kurang dari 4.000 kasus Covid lokal bergejala baru secara nasional pada 22 Desember, dan tidak ada kematian akibat Covid baru selama tiga hari berturut-turut. Pihak berwenang telah mempersempit kriteria kematian akibat Covid, yang memicu kritik dari banyak pakar penyakit.

Sementara perusahaan data kesehatan Airfinity yang berbasis di Inggris pekan ini mengatakan jumlah infeksi di China kemungkinan lebih dari satu juta per hari dengan kematian lebih dari 5.000 per hari, dan ini sangat kontras dari data resmi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan melaporkan belum menerima data dari China tentang rawat inap Covid baru sejak Beijing mencabut kebijakan nol-Covidnya.

Sentimen global yang memburuk dan investor yang cenderung wait and see, membuat harga emas bergerak volatil. Kendati begitu, harga emas masih menguat tipis di sepanjang pekan ini.

Komentar