Ini Sederet PNS Ini Dicopot Dari Jabatan, Kasus Rafael Jadi Pemicu Flexing

Kemudian 9 unit mobil dengan total nilai mencapai Rp 2,9 miliar. Antara lain BMW Sedan, Mercedes Benz Sedan, Jeep Willys, Chevrolet Bell Air, Fortuner, Mazda 2, Dodge Fargo, Chevrolet Apache, dan Ford Bronco. Harta bergerak lainnya senilai Rp 100,7 juta, tidak memiliki surat berharga, hingga kas dan setara kas Rp 238,9 juta.

Eko juga memastikan tidak memiliki pesawat. “Atas isu yang paling sentral, saya tidak punya pesawat. Itu merupakan milik FASI dan sudah terklarifikasi dan terkonfirmasi,” kata Eko.
Andhi Pramono, Ditjen Bea Cukai Kemenkeu

Kepala Kantor Bea Cukai Makassar Andhi Pramono memnuhi undangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk dimintai klarifikasi terhadap LHKPN.

Ia mengaku sudah melaporkan ke KPK pihak-pihak yang menarasikan dirinya sebagai pejabat yang gemar pamer harta kekayaan. Namun, ia tak menyebutkan laporan ini turut disampaikan ke kepolisian sebagai pencemaran nama baik.

“Tolong disampaikan, awas para pemfitnah dan pemberi berita yang tendensius tanpa klarifikasi ke saya,” kata Andhi seusai memenuhi panggilan klarifikasi tim LHKPN KPK di Gedung Merah Putih,pekan lalu.

Menurutnya, foto-foto yang tersebar selama ini bukan karena keinginannya untuk memamerkan harta kekayaannya. Melainkan karena disebarkan oleh pihak-pihak yang tak bertanggung jawab.

Termasuk rumah mewah di Cibubur yang ia sebut merupakan rumah orang tuanya yang belum diwariskan kepadanya.

“Sehingga dicari-cari yang lain. Nah saya disini sudah melaporkan ke KPK pembawa niat-niat pembuat berita yang menghubungkan ke saya banyak sekali gambar itu bukan anak saya,” ujar Andhi.

“Dikaitkan ke anak saya dan pribadi saya itu sungguh fitnah yang sangat keji dan saya sudah sampaikan ke KPK. Nanti saya akan menyampaikan ke teman-teman semua,” ungkapnya.

Meski begitu, ia menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat atas kejadian yang menghebohkan ini, termasuk kepada seluruh jajaran rekan kerja nya di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai maupun Kementerian Keuangan.

“Dengan adanya klarifikasi dari KPK menjadi terang benderang semua. Jadi mohon maaf saya baru sekarang karena perintah pimpinan dari saya bisa klarifikasi setelah saya diperiksa KPK dan juga Itjen Kemenkeu,” ucap Andhi.

Ia mengaku sudah secara komprehensif dan kooperatif menjelaskan sumber kekayaannya kepada tim LHKPN KPK.

Termasuk soal cincin safir biru atau blue saphere yang terus menjadi sorotan dan dikaitkan dengan kemewahan. Menurutnya, cincin itu pemberian kyainya.

“Jadi sudah semua saya sampaikan jadi teman-teman nanti bisa tanyakan ke KPK. Sudah saya jelasKan semua ke KPK sampai cincin saya ini dari kyai saya,” tutur Andhi.
Esha Rahmansah Abrar, Kemensetneg

Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) resmi menonaktifkan sementara Kasubag Administrasi Kendaraan Biro Umum Kemensetneg Esha Rahmansah Abrar dari jabatan buntut kasus pamer harta istrinya viral.

“Sehubungan dengan berkembangnya polemik di media sosial terkait flexing atau pamer harta dari istri salah seorang pejabat Kemensetneg, Sdr. Esha Rahmansah Abrar (Kasubag Administrasi Kendaraan Biro Umum Kemensetneg),” ungkap Karo Humas Kemensetneg Eddy Cahyono melalui rilis resminya, Minggu, (19/3/2023).

Selain menonaktifkan karyawannya, Kemensetneg juga memohon maaf atas kegaduhan yang menimbulkan ketidaknyamanan di masyarakat.

Di sisi lain, Kemensetneg sudah membentuk tim verifikasi internal untuk menyelidiki harta kekayaan Esha dan Aparatur Sipil Negara (ASN) lainnya di lingkungan kerja mereka. Hal ini untuk memverifikasi informasi yang berkembang di masyarakat.

“Kemensetneg akan berkonsultasi dengan KPK, PPATK dan lembaga lainnya guna mendapatkan fakta dan data yang komprehensif sebagai dasar menindaklanjuti ketidakwajaran perolehan harta pejabat yang bersangkutan,” timpal Eddy.

Komentar