Kasus Rasisme, Pdt. Lipiyus Biniluk Minta Masyarakat Jaga Kedamaian di Tanah Papua

Jurnalpatrolinews – Jayapura : Perkembangan kasus ujaran rasisme yang dilontarkan oleh Ambroncius Nababan kepada mantan Komisioner HAM Natalius Pigai sudah sampai dalam tahap pemeriksaan oleh Bareskrim Polri. Ramainya kasus tersebut turut ditanggapi oleh tokoh Papua Lipiyus Biniluk.

Menurut Lipiyus yang juga merupakan pendeta dan Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Provinsi Papua tersebut mengatakan bahwa warga tidak perlu terpancing isu dan tetap menjaga situasi yang kondsif.

“Kasusnya sudah ditangani, pelakunya juga sudah diperiksa Polisi, selebihnya mari kita masyarakat Papua untuk bersama-sama tetap menjaga kerukuran dan keamanan,” ujar Pendeta. (27/1)

Menurutnya, perbuatan yang dilakukan Ambroncius adalah tindakan yang tercela dan tidak menghargai sesama umat manusia. Meski demikian, mantan Presiden GIDI Papua tersebut tetap menyerahkan penegakan hukumnya kepada aparat.

Pendeta Lipiyus juga mengatakan bahwa kasus yang terjadi permasalahan personal antara Ambroncius dan Natalius Pigai yang bersalah paham. Sehingga pihaknya menilai bahwa tidak perlu dilakukan provokasi yang justru akan melibatkan banyak pihak lainnya dalam konflik yang terjadi.

“Apa yang dilakukan memang tindakan yang tidak bertanggung jawab dan tidak mengenal Tuhan. Namun kita semua harus percaya, terlebih kasusnya sudah sudah ditangani. Yang terpenting adalah jangan ada aksi anarkisme karena akan semakin merugikan banyak pihak,”

Lipiyus juga mengatakan agar seluruh rakyat Papua bersama-sama mendoakan oknum yang mencoba memecah persatuan dan kedamaian. Pihaknya juga meminta kepada awak media dalam memberitakan sebuah peristiwa untuk perlunya didasarkan pada tujuan perdamaian.

“Mari sama-sama kita doakan yang terbaik untuk kedepannya, kita semua sudah meminta maka biarlah campur tangan Tuhan yang ikut menyelesaikan. Kemudian mari kita jaga juga persebaran berita agar apa yang disampaikan selalu mengarah pada nilai-nilai kedamaian,” pungkas Lipiyus.  (Ind Paper)

Komentar