Masyarakat Berharap! Harga Tanah di DKI Turun, Setelah IKN Jadi

JurnalPatroliNews – Jakarta,- Pemerintah Joko Widodo (Jokowi) tetap melanjutkan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk bisa terus terlaksana. Langkah ini menimbulkan tanda tanya mengenai harga tanah di Jakarta, di mana sebagian masyarakat berharap harga tanah di Jakarta bakal turun, karena saat ini harganya sudah terlampau tinggi. Namun, sepertinya hal itu bakal sulit terjadi.

“Terlalu berharap harga tanah bisa turun setelah IKN jadi. Tanah Jakarta akan susah turun karena Jakarta didesain sebagai pusat komersial. IKN hanya memindahkan kegiatan penyelenggaraan negara, yang akan terkonsentrasi di situ pemerintahan sedangkan komersial tetap di Jakarta,” ungkap Senior Associate Director Research Colliers International, Ferry Salanto, Kamis (20/7/2023).

Meski IKN sudah jadi, namun kegiatan atau aktivitas komersil masyarakat bakal tetap hidup. Apalagi kegiatan itu ditopang oleh sejumlah pembangunan infrastruktur yang masif di Jakarta serta wilayah sekitar yakni Bodetabek.

Salah satunya adalah pembangunan MRT yang bakal membentang dari timur Tangerang yakni Balaraja hingga bagian barat Bekasi yakni Cibitung.

“Infrastruktur Jakarta nggak akan berhenti seperti LRT, MRT. Ada beberapa pengembangan MRT akan diteruskan, ga hanya selatan-utara, tapi barat ke timur. LRT juga gitu, orang yang akan mencari nafkah di Jakarta akan tetap banyak, tetap pusat komersial,” kata Ferry.

Negara tetangga seperti Malaysia bisa menjadi contoh. Negeri Jiran sudah memindahkan pusat pemerintahan pada tahun 1999 dari Kuala Lumpur ke Putrajaya. Kota itu sendiri baru didirikan tahun 1995, nama yang diambil dari nama perdana menteri Malaysia yang pertama, Tengku Abdul Rahman Putra.

Pada waktu itu, kondisi kemacetan di Kuala Lumpur sebagai ibu kota Malaysia tak bisa terhindarkan lagi. Mengingat kota ini sebagai pusat pertumbuhan dari Malaysia.

“Sebagai contoh Kuala Lumpur nggak kehilangan daya tarik komersial setelah gak jadi Ibukota (pemerintahan) Malaysia,” ucapnya.

Komentar