Ngaku Kena Hack, Firli Bahuri Didorong Lapor Polisi Agar Isi HP Bisa Dicek

JurnalPatroliNews – Jakarta – Ketua KPK Firli Bahuri disarankan membuat laporan ke penegak hukum, kepolisian, terkait handphone-nya yang diakui diretas. Supaya isi dan siapa peretasnya terang-benderang.

Saran itu disampaikan eks Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang. Menurut Saut, ketika dilaporkan ke pihak berwajib, maka akan ketahuan siapa peretas dan apa saja yang di-hack. Serta dampaknya apa, data yang hilang apa.

“Sebaiknya barang itu memang diserahkan kepada, apa namanya, barang bukti elektronik itu dilihat, intinya dia bikin laporan bila perlu sehingga ini menjadi terang benderang, kalau perlu kapan peretasannya, sumber-sumber peretasnya gimana, modelnya pakai apa?” kata Saut kepada wartawan, Rabu (12/4).

Sebab, kata dia, hingga sekarang juga belum diungkapkan oleh KPK apa dampak dari peretasan tersebut. Termasuk apakah ada data yang hilang atau sistemnya menjadi tak berfungsi.

“Ya satu-satunya harus melapor ke penegak hukum. Jadi enggak melempar-melempar isu,” tambahnya.

Saut juga menilai pengakuan HP diretas ini agak janggal. Sebab, dalam rilisnya KPK, peretasan itu dikaitkan dengan informasi-informasi yang beredar di media sosial tentang KPK.

Jadi seolah-olah, kabar-kabar tentang informasi di media sosial itu disebabkan karena HP Firli Bahuri diretas. Hal itu yang kemudian mengundang tanya baru, kata Saut. Mengapa seorang pimpinan menyimpan data rahasia kantor di HP pribadi?

“Ya, bisa aja bahwa yang bersangkutan menyimpan informasi di HP-nya, terus artinya di-hack, kan gitu, seolah-olah ceritanya begitu. [… ] Nah itulah makanya, enggak boleh ada rahasia kantor [di HP pribadi – red], ya, kan, rahasia kantor itu enggak boleh,” kata Saut.

“Intinya, itu, lah, risiko kalau, ya, itu peringatan sebenarnya. Itu sebenarnya komisi etik harus bekerja lagi, ada masalah satu lagi ini. Ambil-ambil dokumen kantor dimasukin HP pribadi,” pungkasnya.

Dalam keterangan tertulisnya, Plt juru bicara KPK Ali Fikri menyebut HP salah satu pimpinan dan pegawai KPK diretas. Dia tidak menyebut ponsel siapa yang diretas dan data apa yang diambil.

Namun dalam keterangannya, Ali menyinggung soal informasi tentang KPK yang beredar belakangan ini di media sosial yang diklaimnya sebagai hoaks. Ali tak menjelaskan lebih lanjut.

“Saat ini sedang terjadi, sejak (10/4) pagi ponsel salah satu pimpinan KPK dan pegawai sedang di-hack,” kata Ali dalam keterangan tertulisnya, Selasa (11/4).

Informasi yang dihimpun, Pimpinan KPK yang dimaksud ialah Firli Bahuri. Namun, KPK belum mengkonfirmasi soal hal tersebut.

Ali hanya menyebut bahwa peristiwa peretasan ini masih ditangani sistem IT KPK bekerja sama dengan Kemenkominfo.

“Permasalahan ini pun masih ditangani oleh IT KPK untuk pemulihannya. KPK juga sedang mengkoordinasikannya dengan pihak Kemenkominfo,” imbuh Ali.

Ali tidak menyebut dampak dari hack ponsel pimpinan tersebut. Ia hanya mengimbau masyarakat tidak agar tidak mempercayai begitu saja informasi yang tersebar.

“Akhir-akhir ini begitu banyak beredar informasi yang mengatasnamakan pimpinan ataupun insan KPK lainnya. Namun, setelah dilakukan cross check ternyata tidak benar,” klaim Ali.

Ali berharap, masyarakat selalu waspada dan hati-hati terhadap berbagai penyebaran hoaks tersebut.

“Hoaks hanya akan memecah belah persatuan kita,” ujarnya.

“Kami mewanti agar masyarakat terus berhati-hati jika ada modus-modus yang melanggar hukum dengan mengatasnamakan pimpinan ataupun pegawai KPK,” pungkasnya.

Meski demikian, KPK tidak menjelaskan informasi apa saja yang beredar di medsos yang dinyatakan tidak benar itu.

Nama Firli Bahuri saat ini sedang menjadi sorotan terkait dengan pemberhentian Brigjen Endar selaku Direktur Penyelidikan KPK yang diduga tak sesuai prosedur hingga soal dugaan kebocoran dokumen penyelidikan KPK. Dalam dugaan kebocoran itu, Firli Bahuri menjadi terlapor.

Dokumen yang bocor tersebut dikabarkan ditemukan penyidik KPK saat sedang menggeledah ruangan salah satu saksi di Kementerian ESDM pada akhir Maret 2023. Penyidik mendapatkan sebuah dokumen yang mirip laporan hasil penyelidikan KPK. Padahal, dokumen tersebut rahasia dan hanya kalangan tertentu saja yang memegangnya.

Saksi yang ruangannya ditemukan dokumen itu dikabarkan sudah diperiksa. Keberadaan dokumen itu turut dikonfirmasi. Berangkat dari keterangannya, diduga ada keterlibatan Pimpinan KPK.

Sebab, berdasarkan pengakuan saksi tersebut, dokumen disebut berasal dari salah satu pimpinan KPK. Rekaman soal pengakuan tersebut tersebar luas di media sosial. Berikut percakapannya:

Oh ini, ini yang saya cerita tadi nih.

…. enggak usah diinfoin.

Iya, saya disebut di sini, iya.

Itu dari Pak Menteri dapatnya dari Pak Firli, dari Pak Firli dapatnya.

Sebaiknya jangan, deh. Sensitif.

Komentar