Sederet Kontroversi Bupati Banjarnegara, Sempat Bikin Heboh Video Lama Hina Gus Dur

JurnalPatroliNews – Banjarnegara,– Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono kembali bikin heboh setelah video lamanya menyebut Gus Dur ‘picek’ ramai di media sosial. Menengok ke belakang, Budhi tak hanya sekali dua kali bikin heboh. Berikut rentetan kontroversi Budhi Sarwono saat menjabat menjadi Bupati Banjarnegara.

Pada Desember 2018, nama Budhi Sarwono menjadi sorotan saat mundur dari Ketua Askab PSSI Banjarnegara. Saat itu, ia menyebut tim sepakbola Banjarnegara, Persibara, yang bermain di Liga 3 provinsi, kerap dipalak Asprov PSSI Jateng. Persibara diminta untuk mengirim sejumlah uang kepada Asprov PSSI Jawa Tengah. Nominalnya Rp 100 juta per laga.

“Main kalau mau menang harus bayar. Kalau mau menang bayar Rp 100 juta. Bukti transfernya ada semua. Bahkan semakin ke sini jumlahnya terus bertambah,” kata Budhi di rumah dinasnya, Senin (10/12/2018).

Budhi menunjukkan bukti transfer dan rincian daftar pembayaran laga terakhir Persibara saat melawan Persikab Kediri. Kasus ini menyeret mantan Komisi Disiplin PSSI, mantan ketua Asprov Jateng hingga wasit sepakbola ke penjara.

Budhi kembali menjadi sorotan setelah akun resmi Kabupaten Banjarnegara di media sosial Instagram memuat slip gaji Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono sebesar Rp 5.961.200. Berdasarkan slip gaji tersebut, gaji bersih sesuai draf gaji sebesar Rp 6.114.100, namun dipotong zakat lewat BAZ sebesar Rp 152.900.

Saat dimintai konfirmasi, Kasi Pengelolaan Informasi Dinas Kominfo Banjarnegara Khadir membenarkan posting-an tersebut. Akun ‘kabupatenbanjarnegara’ di media sosial Instagram merupakan akun resmi Pemerintah Kabupaten Banjarnegara.

“Benar, itu akun resmi dan kami yang mengunggah slip gaji bupati bulan Oktober 2019,” ujar Khadir saat ditemui rekan media, Kamis (3/10/2019).

Budhi ini kembali mencuri perhatian pada tahun berikutnya dengan turun tangan langsung memperbaiki jalan di jalur wisata Banjarnegara-Dieng. Jalan ini rusak dan sering menimbulkan kecelakaan. Padahal jalan itu adalah jalan provinsi yang menjadi tanggung jawab Pemprov Jateng.

“Kondisi jalan aspalnya sudah memprihatinkan dan berlubang. Diameternya ada yang 2×2 meter ada yang 3×1 meter. Ini membahayakan masyarakat karena pernah terjadi kecelakaan lalu-lintas hingga patah kaki dan tangan,” ujar Budhi, Minggu (6/12/2020).

Dan pada masa pandemi COVID-19, Budhi viral setelah video Budhi beredar di sejumlah grup WhatsApp. Dalam video, Budhi mengatakan supaya warga tidak perlu takut untuk menggelar kegiatan, asalkan tetap menerapkan protokol kesehatan.

“Saya berpesan kepada masyarakat, pak bupati bertanggung jawab sepenuhnya untuk kegiatan pengajian, olahraga, kesenian, ebeg monggo jalan terus. Tetapi aja kelalen (jangan lupa) protokol kesehatan jangan sampai tidak dipakai,” kata Budhi Sarwono dalam video tersebut.

Dalam video berdurasi 2.50 menit ini, Budhi juga meminta kepada warga dan kepala desa supaya melaporkan jika terdapat pihak yang menakuti terkait digelarnya kegiatan. Bahkan, ia juga meminta untuk mengambil foto oknum tersebut untuk dilaporkan kepada dirinya.

Saat dikonfirmasi, Budhi Sarwono membenarkan dalam video tersebut adalah dirinya. Ia menuturkan, pidato dalam video tersebut mengacu pada instruksi Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2021 tentang perpanjangan PPKM berbasis mikro.

“Saya hanya menjalankan perintah pimpinan saya, Instruksi Menteri Dalam Negeri. Saya kepanjangan tangan presiden, saya membaca di sini, pada halaman 5 di huruf h. Di situ menjelaskan, kegiatan seni, sosial dan budaya yang dapat menimbulkan kerumunan, diizinkan dibuka maksimal 25 persen,” kata Budhi, Sabtu (19/6/2021).

Tidak hanya itu, video Budhi Sarwono kembali viral. Kali ini Budhi Sarwono menuding ada permainan klaim pihak rumah sakit dalam menangani pasien Corona atau COVID-19.

“Nggak tahu lho kalau ini dikondisikan, nggak ngerti kalau punya kepentingan dikondisikan. Karena sekarang lumayan sih, kalau karantina di rumah sakit kan lumayan klaimnya. Aku juga sudah mengerti,” ujar Budhi dalam video berdurasi 3 menit 8 detik itu.

Baru-baru ini, Budhi membuat geger setelah video yang menyebut nama Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Video berdurasi 1 menit 17 detik diunggah oleh mantan politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean di akun twitter miliknya.

Budhi akhirnya meminta maaf kepada Luhut Binsar Pandjaitan dan warga Tapanuli. Ia mengaku tidak hafal nama Luhut Binsar Pandjaitan.

“Kepada warga dari Tapanuli yang mempunyai marga Pandjaitan, pada waktu lalu saya sebutkan penjahit, karena saya tidak hafal marga dari warga Tapanuli. Tapi sekarang saya paham dan saya tulis. Kepada warga Tapanuli saya tidak punya niat yang jelek untuk menghina siapa saja. Ini karena keterbatasan saya, kemampuan saya dan kelemahan saya,” ujarnya.

Terakhir, beredar video diduga hina presiden ke-4, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Ternyata, itu video lama. Tepatnya pada tahun 2019. Budhi sudah meminta maaf.

“Walaupun pak bupati itu katanya mengagumi Gus Dur dan tidak ada tujuan menghina. Mungkin tidak mewakili isi hati, tetapi yang disayangkan diksinya,” terang Ketua Ansor Banjarnegara Wakhid Jumali, Jumat (27/8/2021) malam.

(*/lk)

Komentar